RUPA IKET BARANGBANG SEMPLAK
Hatur punten,SAMPURASUUN. kersana nu maparin sagala rasa,ka indung kalih bapa,ka-para luluhur sadaya,kalih sadaya anu parantos gumelar sateuacan simkuring,ka sakabeh anu hirup di ieu alam kalih sadaya kadang wargi, seja nga uningakeun rupa iket BARANGBANG SEMPLAK. pun sapun. DEFINISI Merupakan rupa iket RÈKA'AN BAHEULA.Dikatakan réka-an baheula, karena dari sejak dahulu sampai sekarang kita masih mengenal dan mendengar nama BARANGBANG SEMPLAK, dan tentunya rupa iket ini di kenalkan sejak jaman dahulu kala, yang tidak tahu persis kapan tahun nya. Barangbang = pelepah dari pohon kelapa atau aren, SEMPLAK = Hampir patah,namun masih menempel pada bagian pohon nya., jadi BARANGBANG SEMPLAK = Bagian dari pelepah pohon kelapa/aren yang hampir patah, namun masih menenempel pada pohon tersebut. Kemudian sebagian orang dan wilayah rupa iket ini sangat identik dengan JAWARA.Ada pendapat lain, bahwa Jawara itu jika dipisahkan menurut padanan kata JAWA-RA, yang berarti JAWA= /JIWA/ JAWI/DJAWA DWIPA/KENDENG/NANDI/Nusa Larang, dan RA = cahaya. maka akan didapatkan Cahaya yang berasal dari Nusa Larang. dan pemaknaan Cahaya ini bisa saja bukan berarti sinar, namun bisa dari segala hal, terutama ILMU yang bermanfaat. BARANGBANG bisa juga diartikan sebagai KEJAYAAN, dan SEMPLAK bisa diartikan dengan Jatuh,namun masih berdiri, dan bila disatukan dalam kata adalah Kejayaan yang jatuh,namun masih bisa berdiri ( wangi namanya ) Jika dirunut dari tataran DJAWA DWIPA kepulauan jawa dan bali, maka secara utuh akan tertata beberapa bagian serpihan antara Jawabarat,Jawatengah&Timur, dan Bali,... ini merupakan satu kesatuan utuh dari rupa iket Barangbang semplak, Blangkon, dan Udeng. Namun apakah kata JAWARA ini hanya ada di pulau JAWA? atau ada juga di pulau pulau lainnya? PENEMPATAN PEMAKAI Rupa iket ini dalam beberapa kalangan sangat identik dengan JAWARA, Namun arti dari kata JAWARA itu tidak selalu dengan indentik kekerasan namun sebuah sebutan dalam istilah bahasa daerah yang artinya adalah unggul atau paling unggul dalam bidang nya. Contoh penempatan kata adalah JAWARA DOMBA ADU = paling unggul dalam domba adu, JAWARA MANCING = paling unggul dalam hal pemancingan, dan beberapa kata JAWARA lainnya. Namun JAWARA yang paling melekat pada pemikiran kita adalah JAWARA yang berkaitan dengan hal BELADIRI dan bersifat BAHEULA, serta memiliki KESAKTIAN serta BERBAGAI AJIAN yang bersifat NON LOGIS. Jadi sebetulnya dengan menggunakan rupa iket BARANGBANG SEMPLAK bukan berarti serta merta beliau adalah JAWARA BELADIRI, namun bisa saja sebagai JUARA atau JUWARA atau JOWARA dan JAWARA BENTUK IKET BERKAITAN DENGAN TUBUH MANUSIA Rupa iket BARANGBANG SEMPLAK identik dengan hal-hal yang bersifat mengeluarkan keringat atau pun dalam bentuk keceria-an atau suasana yang penuh dengan olah ubuh,seperti pencak,sisingaan,angklung, calung, bajidoran,dsb. Jika dilihat dan diartikan secara kenyamanan,bentuk rupa iket BARANGBANG SEMPLAK terdiri atas 2 bagian. 1.yaitu bagian atas yang terbuka,diartikan sebagai ruang sirkulasi udara di bagian kepala agar tidak terjadi panas yang berlebih ketika kita sedang berkegiatan dengan mengeluarkan tenaga, yang akhirnya kita akan berkeringat 2. Bagian pinggir/sisi berfungsi sebagai penyerap keringat dari permukaan kepala kita.Jadi ketika kita beraktivitas keringat akan mudah terserap dan bagian atas kepala akan mendapatkan sirkulasi udara yang baik. BARANGBANG SEMPLAK DI KAMPUNG ADAT / DI PILEMBURAN. Dalam keseharian dan penggunaan di beberapa lembur adat, perihal makna,arti,serta waktu penggunan tentang rupa iket ini sangat variatif sekali, beberapa diantaranya adalah: Di Lembur CIPTAGELAR, rupa iket ini dipergunakan pada saat acara hiburan ketika sedang berkesenian atau orang tersebut sedang dalam berkativitas yang penuh dengan semangat, contoh ketika sedang bermain angklung,debus,dll. Dan setelah aktivitas bermain angklung ini selesai, biasanya rupa iket ini diganti lagi dengan rupa iket yang lainnya. Dan dapat disimpulkan penggunaan rupa iket ini hanya sesaat saja, serta dalam keseharian jarang sekali yang menggunkakan rupa iket ini. Di Lembur Naga, rupa iket ini hampir tidak dipergunakan, karena sangat identik dengan JAWARA yang mengandung arti BELADIRI, jadi hampir bisa dikatakan tidak diperkenankan bagi warga-nya menggunakan rupa iket ini., dan hampir sama dengan di lembur adat NAGA,DUKUH,PULO, serta Cikondang. Di Kanékes. iket disebut dengan Telekung, dan rupa iket ini hampir banyak ditemukan dan dipergunakan dalam keseharian, dan di salah satu tempat yang pernah saya kunjungi, Barangbangsemplak ini bisa disebut Koncér, namun ini tergantung pendapat dari beberapa nara sumber. dan tidak menjadi persoalan dalam hal JAWARA atau bukan. BARANGBANG SEMPLAK BUKAN MOTIF. Ada beberapa orang yang mengatakan bahwa BARANGBANG SEMPLAK ini adalah nama MOTIF dari kain, namun perlu saya tegaskan bahwa MOTIF BARANGBANG SEMPLAK sampai sekarang belum dibuat dan ditemukan, jadi jika ada penjual atau pengguna yang menggunakan kata BARANGBANG SEMPLAK sebagai motif, maka hal ini adalah sangat kurang tepat Namun tentunya LELUHUR kita tidak akan menamakan rupa iket ini dengan ASAL memberikan nama,kemungkinan ada makna dan arti yang tersembunyi dari rupa iket ini yang menjadi petanda serta pengingat untuk kita. Dalam hal ini saya tidak bisa mengejar ke beberap ratus atau ribu kebelakang tentang arti yang sebenarnya dan filosofi tersendiri dari BARANGBANG SEMPLAK. Namun yang pasti adalah, mari kita JAGA dan di ingat kembali, agar tidak kembali tenggelam dan menghilang dari peradaban kita. CARA NG-IKET BARANGBANG SEMPLAK Pada prinsipnya rupa iket ini adalah rupa iket paling mudah dalam penggunaanya. Namun di beberapa daerah dan kebiasan menjadi terbagi 2, yaitu bagian ikatan yang tersembunyi dan terlihat pada bagian belakang nya. Pada bagian telinga, ada bagian yang tertutup dan ada yang bagian terbuka. Neda kajembaran na, Rahayu _/_ m.a.h.a 01 April 2013
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H