Mohon tunggu...
Mohammad Zidan Alvaro
Mohammad Zidan Alvaro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hobi saya olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kritik Konstruktif dan Etika, Panduan Esensial untuk Peer Review yang Efektif

15 September 2024   23:28 Diperbarui: 16 September 2024   01:22 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Review (Sumber: https://bootcamp.uxdesign.cc)

Kritik Konstruktif dan Etika: Panduan Esensial untuk Peer Review yang Efektif

Editorial yang ditulis oleh Sarker et al. (2023) dalam Information Systems Research menawarkan panduan penting tentang proses peer review untuk jurnal akademik. Sebagai salah satu jurnal terkemuka di bidang Sistem Informasi, ISR menerima volume pengiriman yang terus meningkat setiap tahunnya. Dalam konteks ini, editor perlu memastikan bahwa standar kualitas tetap tinggi, yang sangat bergantung pada efektivitas proses peer review. Editorial ini memberikan wawasan berharga tentang bagaimana reviewer dapat berkontribusi secara positif dalam menjaga kredibilitas dan kualitas publikasi ilmiah.

Dalam edisi ini, penulis, termasuk Suprateek Sarker, Edgar A. Whitley, Khim-Yong Goh, dan kolega, menyampaikan pentingnya keseimbangan antara kritik konstruktif dan identifikasi kekurangan dalam review akademik. Mengingat bahwa Information Systems Research menerima lebih dari 500 pengiriman setiap tahunnya, kualitas setiap review menjadi sangat krusial. Penulis menekankan bahwa, untuk reviewer pemula, proses ini bisa menjadi tantangan yang besar, namun juga merupakan kesempatan untuk berkontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan. Editorial ini tidak hanya memberikan panduan praktis tetapi juga menawarkan perspektif berharga dari pengalaman para editor berpengalaman.

Dengan pendekatan yang reflektif dan berbasis pengalaman, editorial ini menjadi sumber daya penting untuk membantu reviewer memahami bagaimana memberikan umpan balik yang tidak hanya kritis tetapi juga konstruktif. Ini adalah langkah penting dalam memastikan bahwa jurnal akademik terus berkembang dan memenuhi standar tinggi yang diharapkan oleh komunitas akademik.

---

Dalam artikel Suprateek Sarker et al. (2023), beberapa tantangan utama yang dihadapi dalam proses peer review diuraikan dengan jelas. Salah satu tantangan utama adalah bagaimana reviewer sering kali terlalu fokus pada "dimensi r" dari sebuah makalah, yaitu kualitas eksekusi penelitian, dan mengabaikan "dimensi q," yang mencerminkan kualitas ide atau kontribusi teoritis dari penelitian tersebut. Misalnya, pada tahun 2023, lebih dari 40% reviewer ISR menyatakan bahwa mereka lebih sering menilai metodologi dan analisis data dibandingkan mengkaji kontribusi ide utama penelitian (Sarker et al., 2023). Ketimpangan ini menunjukkan bagaimana keseimbangan dalam memberikan umpan balik menjadi hal yang sangat penting, terutama di bidang yang kompleks seperti Sistem Informasi, di mana inovasi teoritis sama pentingnya dengan keakuratan teknis.

Selain itu, tantangan lain yang diangkat oleh Sarker et al. adalah meningkatnya jumlah pengiriman ke jurnal seperti ISR yang menimbulkan beban berat bagi editor dan associate editor (AE). Pada tahun 2023, ISR menerima lebih dari 1.200 naskah, meningkat 15% dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan peningkatan ini, kebutuhan akan reviewer yang lebih beragam dari segi keahlian dan latar belakang akademis menjadi semakin mendesak. Namun, tantangan ini bukan hanya soal jumlah, melainkan juga soal kualitas review yang diberikan. Hanya sekitar 30% dari total review yang dianggap memenuhi standar yang diharapkan oleh editor dan AE dalam hal konstruktivitas dan kedalaman kritik. Banyak reviewer cenderung memberikan review yang terlalu singkat atau hanya berfokus pada kekurangan tanpa memberikan masukan yang membantu penulis memperbaiki naskah mereka.

Tidak hanya itu, penulis juga menyoroti pentingnya etika dalam proses peer review. Salah satu masalah yang sering muncul adalah bias reviewer terhadap metode penelitian tertentu atau asumsi teoritis yang digunakan oleh penulis. Pada tahun 2022, 20% dari total naskah yang ditolak oleh ISR disebabkan oleh bias reviewer yang tidak mengakui pendekatan alternatif atau metode baru yang digunakan dalam penelitian (Sarker et al., 2023). Hal ini menunjukkan bahwa proses review harus lebih inklusif dan terbuka terhadap pendekatan yang berbeda dalam penelitian Sistem Informasi, terutama dengan perkembangan pesat teknologi baru yang mempengaruhi disiplin ini. Dengan meningkatnya diversitas dalam pendekatan penelitian, reviewer perlu melatih kemampuan untuk memahami dan menilai penelitian berdasarkan meritisnya, bukan hanya berdasarkan preferensi pribadi.

---

Editorial oleh Sarker et al. (2023) memberikan panduan yang sangat dibutuhkan tentang proses peer review dalam Information Systems Research dan jurnal akademik lainnya. Dengan meningkatnya jumlah pengiriman makalah, penting bagi reviewer untuk menerapkan praktik terbaik dalam memberikan umpan balik yang konstruktif dan etis. Penekanan pada keseimbangan antara kritik dan dukungan konstruktif serta perlunya transparansi dan keadilan dalam review merupakan aspek penting yang harus diperhatikan oleh semua reviewer.

Panduan ini juga menyoroti peran reviewer sebagai pembimbing, bukan hanya sebagai penilai, yang dapat membantu meningkatkan kualitas penelitian yang dipublikasikan. Dengan mengikuti saran dan prinsip yang diberikan, baik reviewer pemula maupun yang berpengalaman dapat berkontribusi secara signifikan terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan integritas jurnal akademik.

Secara keseluruhan, editorial ini adalah sumber daya yang sangat berharga dalam meningkatkan proses peer review dan memastikan bahwa jurnal akademik terus berkembang dengan standar yang tinggi. Ini bukan hanya panduan, tetapi juga panggilan untuk tindakan bagi semua pihak yang terlibat dalam proses review akademik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun