Mohon tunggu...
mohammad Ulil Abshor
mohammad Ulil Abshor Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswaa

Saya sangat menyukai halĀ² yang bersifat akhirat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peduli Lingkungan Menuju Hati yang Bersih: Menggali Konsep Etik Lingkungan Islam dalam Ulumul Qur'an

13 Oktober 2024   19:42 Diperbarui: 13 Oktober 2024   19:44 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam Islam, menjaga lingkungan bukan hanya merupakan kewajiban sosial, tetapi juga bagian dari ibadah kepada Allah. Al-Quran dan Hadist memberikan arahan tentang pentingnya menjaga alam, menyeimbangkan ekosistem, dan menjalani kehidupan yang harmonis dengan lingkungan sekitar (Hablumminal alam). Konsep ini tertuang dalam Ulumul Qur'an, yang memperdalam pemahaman kita tentang bagaimana umat Muslim diajarkan untuk memperlakukan alam dengan penuh kasih dan tanggung jawab.

Manusia adalah khalifah (pemimpin) di muka bumi yang diberi tanggung jawab besar untuk menjaga alam ciptaan Allah. Hal ini tertera dalam Al-Quran, salah satunya pada Surah Al-Baqarah ayat 30, yang menegaskan peran manusia sebagai khalifah penjaga bumi. Dalam hal ini, Islam menempatkan manusia bukan hanya sebagai makhluk yang mengeksploitasi sumber daya, tetapi juga sebagai pemelihara dan pelindung lingkungan.

berulang kali memperingatkan manusia untuk tidak melakukan kerusakan di bumi. Dalam Surah Al-A'raf ayat 56, Allah mengingatkan manusia untuk tidak membuat kerusakan di muka bumi setelah adanya perbaikan. Sering kali kita temukan kerusakan lingkungan seperti polusi, deforestasi, dan pencemaran. Itu semua adalah bentuk fasad yang dapat membawa bencana bagi kehidupan makhluk.

Peduli terhadap lingkungan adalah cerminan dari kebersihan hati dan ketakwaan seseorang kepada Allah. Lingkungan yang bersih akan mendukung kehidupan yang damai, sehat, dan penuh berkah. Dalam perspektif Islam, seseorang yang memiliki hati bersih akan berupaya menjaga ciptaan Allah dengan sebaik-baiknya, termasuk lingkungan tempat tinggalnya. Kepedulian terhadap lingkungan menunjukkan sikap syukur, menghargai nikmat Allah, dan menghormati ciptaan-Nya. Dijelaskan dalam hadits Nabi : Ā Ā 

"Penampilan luar adalah cerminan dari batin"

Dari hadits tersebut memiliki makna bahwasanya jika kita memiliki lingkungan yang terlihat kotor maka hati kita belum bisa dikatakan bersih dan sebaliknya jika lingkungan kita terlihat bersih maka hati kita juga bersih.

Peduli lingkungan menuju hati yang bersih adalah refleksi dari kesadaran spiritual dalam menjalankan perintah Allah. Etik lingkungan dalam Ulumul Quran mengajarkan kita untuk bertanggung jawab, menjaga keseimbangan, tidak berlebihan, dan menjauhi kerusakan. Dengan menerapkan nilai-nilai ini dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak hanya menjaga kelestarian alam, tetapi juga membersihkan hati dari sifat serakah dan merusak. Semoga kita dapat menjadi khalifah yang amanah dan menjaga bumi ini sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT.

Semoga artikel ini dapat menginspirasi untuk semakin peduli pada lingkungan sesuai ajaran Islam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun