Saya sering terkejut, bahkan emosi, kalau bertemu dengan pengendara yang tiba-tiba saja nylonong dari gang kejalan raya tanpa 'ba bi bu', tanpa riting, tanpa klakson dan tanpa merasa salah.
Pernah saat pagi hari, ketika saya mengendarai motor menuju lapangan Paseban untuk berolahraga, tiba-tiba dikejutkan dengan slonongan motor oleh emak-emak yang hanya mengenakan daster keluar dari gang untuk mengantar anaknya menuju sekolah.
Untung saat kejadian, respon tangan saya menekan tuas rem juga sigap, hitungannya hanya detik, kalau telat sedikit urusannya bisa panjang.
Hebatnya lagi, si emak ini tidak merasa bersalah, dan langsung melaju dengan motornya tanpa menengok kiri-kanan.
Kejadian seperti ini sering dijumpai saat jam sibuk, terutama saat pagi hari ketika jam sudah mendekati masuk kerja dan masuk sekolah.
Entah dengan alasan terburu-buru, atau mungkin mereka tidak sadar ruang, bahwa dijalan umum masih ada orang lain sebagai sesama pengguna jalan, harusnya berhati-hati untuk menjaga keselamatan sesama pengendara bermotor.
Begitu kira-kira bahasa klise, yang sering kita dengar dari orang-orang bijak.
Mudahnya persyaratan kredit motor yang ditawarkan oleh leasing, berdampak pula dengan jumlah kepemilikan motor yang penyebarannya hampir merata diseluruh pelosok kampung.
Dari fenomena ini, anak baru gede sampai mbah Kakung-mbah Puteri, semua bersuka ria menunggang motor tanpa mengetahui dan mengindahkan Safety Riding.
Karena itu, salah satu hasilnya, seperti kejadian yang saya alami, "dislonong boy" oleh emak-emak, yang bisanya hanya ngegas-rem.
Itukan pelajaran tingkat yang paling dasar dalam "rukun" berkendaraan.
Riting Kanan Beloknya Kekiri Atau Sebaliknya.