Kongres V Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang digelar di Bali, hingga saat ini berlangsung aman dan lancar. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri juga menyampaikan pidato pembukaan kongres itu dengan sangat lepas, seakan tak ada beban apapun.
Pidato dibarengi guyonan politik penuh intrik itu menjadi perbincangan hangat di kalangan politisi tanah air. Apalagi, saat pembukaan Kongres V itu, hadir pula Prabowo Subianto yang merupakan rival Jokowi di Pilpres 2019, sehingga momen itu menjadi momen yang sangat special bagi Megawati dan kader-kader PDIP.
Momen itu semakin special setelah Megawati Soekarno Putri kembali ditetapkan sebagai Ketua Umum PDIP secara aklamasi. Rasanya, sudah sempurna momen bahagia itu. Â
Namun sayangnya, di hari-hari spesialnya PDIP ini, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ternyata memberikan "kado pahit". Salah satu kader terbaiknya yang duduk di kursi DPR RI Komisi VI, I Nyoman Dhamantra diciduk KPK.
Sebagaimana dilansir detik.com, Dhamantra pun ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap impor bawang putih. Dia ditetapkan tersangka bersamaan dengan 5 orang lainnya. Dhamantra juga disebut sudah menerima duit sebesar Rp 2 miliar yang ditransfer lewat rekening money changer. Beberapa barang bukti pun ikut diamankan KPK.
Bahkan, sebagaimana dilansir dari detik.com, Dhamantra bersama 5 tersangka lainnya juga sudah ditahan oleh KPK. Penahanan itu akan dilakukan selam 20 hari ke depan.
Tentunya, ini menjadi "kado pahit" bagi PDIP di tengah hari-hari special penyelenggaraan kongres V di Bali. Mirisnya lagi, yang ditangkap itu merupakan salah satu kader terbaik yang berasal dari Bali. Akhirnya, PDIP pun memecatnya.
Pemecatan itu bukan tanpa alasan. Pasalnya, sejak awal dan bahkan sebelum penyelenggaraan kongres, Megawati sudah memberikan surat peringatan kepada kadernya bagi siapapun yang terkena OTT KPK atau pun terkena pidana korupsi, akan langsung dipecat dari partai moncong putih itu.
Nampaknya, peringatan itu tak dihiraukan. Terbukti, salah satu kader PDIP masih melakukan korupsi hingga ditahan KPK.
Pertanyaannya kemudian, apakah ini hanya kebetulan atau disengaja ya?
Sejauh ini, saya masih percaya bahwa OTT KPK kepada mantan kader PDIP ini hanyalah kebetulan, meskipun sebenarnya orang kepercayaan Dhamantra sudah ditangkap terlebih dahulu atau sehari sebelum penangkapan Dhamantra.