Senyum ketulusan itu sepertinya aku kenal. Sudah satu minggu lebih aku tak melihatnya. Karena sang empunya harus terbaring di rumah sakit melawan penyakitnya. Kini, senyum itu semakin indah dengan wajah berseri dan sama sekali tak tampak pucat. Alhamdulillah.... dia sudah sembuh. Pikirku.
Iya, sang pemimpin visioner itu kini sudah sembuh dan sudah boleh pulang dari rumah sakit. Sekitar pukul 12:22 WIB, dia keluar dari lift lantai bawah Rumah Sakit Graha Amerta RSUD Dr. Soetomo, Rabu (3/7/2019).
Sambil duduk di kursi roda, ia terus melemparkan senyuman kepada wartawan yang menunggunya sejak pagi. Ia pun terlihat menyatukan tangannya di depan dada menandakan salam. "Bu Risma (panggilan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini).... Bu Risma... sudah sehat Bu?" seru puluhan wartawan yang menunggunya di depan pintu masuk rumah sakit.
Saat itu pula, kursi roda yang membawa Bu Risma juga berhenti sejenak dan puluhan wartawan pun mengambil gambar untuk mengabadikan momen itu. Ia pun terus tersenyum seraya berucap terimakasih kepada warga Kota Surabaya dan masyarakat Indonesia yang telah mendoakan kesembuhannya.
"Terimakasih ya atas doanya. Terimakasih semuanya, sehingga saya cepat sembuh. Terimakasih doanya," kata Bu Risma sambil melambaikan tangannya.
Setelah itu, dengan dibantu ajudan dan jajaran Pemerintah Kota Surabaya, ia masuk ke dalam mobil yang sudah menunggunya di depan pintu masuk itu. Habis dari rumah sakit, ia langsung menuju rumah dinas Wali Kota Surabaya di Jalan Sedap Malam, tepat di sebelah timur Balai Kota Surabaya.
Setibanya di rumah dinas itu, ia dibantu untuk turun oleh ajudannya dan langsung masuk ke rumah dinasnya. Saat itu, ia juga sempat menyampaikan bahwa kondisinya saat ini sudah sehat.
"Alhamdulillah sehat dan tidak ada yang beda seperti dulu. Cuma ini kaki harus latihan jalan karena seminggu ini tidak dipakai," kata dia.
Presiden UCLG ASPAC ini juga mengaku tim dokter memberikan arahan supaya dia lebih banyak istirahat untuk memulihkan kondisinya.
Makanya, selama pemulihan itu, dia akan istirahat di rumah dinasnya, karena nanti ada tim dokter yang akan rutin memeriksanya. Biasanya, rumah dinas itu hanya digunakan untuk menerima tamu, karena Bu Risma tiap hari pulang ke rumah pribadinya di Wiyung.
Selama seminggu lebih, Bu Risma memang menjalani perawatan intensif di rumah sakit karena sakit maag dan asma. Awalnya, dia dirawat di Rumah Sakit Soewandhi dan kemudian dipindahkan ke ruangan ICU Gedung Bedah Pusat Terpadu (GBPT) RSUD Dr. Soetomo.