Tingkat Pengetahuan Masyarakat tentang Jajanan Tradisional
Berbeda dengan peminatannya, pengetahuan masyarakat tentang jajanan tradisional menunjukkan hasil yang sedikit lebih beragam. Dari hasil survei, hanya 11,5% responden yang menyatakan sangat tahu tentang jajanan tradisional, sementara 37,5% mengaku tahu, dan 35,4% menyatakan cukup tahu. Bahkan, 13,5% responden merasa kurang tahu, dan 2,1% tidak tahu sama sekali. Dengan demikian, dapat dilihat bahwa sebagian besar responden cukup mengetahui jajanan tradisional, meskipun pengetahuan mereka tidak sepenuhnya mendalam.
Modus yang menunjukkan bahwa sebagian besar responden tahu (nilai 4) dan nilai median yang menunjukkan kecenderungan kurang tahu, memperlihatkan adanya jurang pengetahuan mengenai jajanan tradisional di kalangan masyarakat. Hal ini juga tercermin dari nilai rata-rata (mean) yang berada di antara kategori kurang tahu dan cukup tahu. Pengetahuan yang terbatas ini menjadi tantangan tersendiri dalam melestarikan jajanan tradisional, yang seharusnya lebih dikenal dan dipahami oleh masyarakat.
Jenis Jajanan Tradisional yang Paling Disukai
Beranjak ke preferensi jajanan tradisional, hasil survei menunjukkan bahwa lemper menempati posisi puncak dengan persentase sebesar 38,5%. Makanan ini lebih disukai dibandingkan jajanan lainnya seperti kue lumpur (16,7%) dan onde-onde (13,5%). Di sisi lain, jajanan seperti pastel, cucur, putu ayu, dan kue lapis memperoleh persentase preferensi yang lebih rendah, masing-masing di bawah 10%.
    Keberhasilan lemper dalam meraih predikat jajanan tradisional paling diminati tentu bukan tanpa alasan. Selain rasanya yang gurih dan kenyal, lemper juga mudah ditemukan di berbagai tempat di Surabaya. Keberadaannya yang cukup mudah dijangkau dan dipadukan dengan cita rasa yang familiar menjadi alasan utama mengapa lemper mendominasi preferensi masyarakat. Hal ini memberikan indikasi bahwa ada permintaan yang cukup besar terhadap jajanan tradisional yang tetap mempertahankan nilai lokal dan kelezatannya.
     Berdasarkan hasil survei, dapat disimpulkan bahwa masyarakat Surabaya memiliki ketertarikan yang tinggi terhadap jajanan tradisional, meskipun frekuensi konsumsi bervariasi. Tingkat pengetahuan tentang jajanan tradisional masih bisa ditingkatkan, mengingat banyak responden yang hanya memiliki pengetahuan yang cukup atau kurang tentang jenis-jenis jajanan tersebut. Dalam hal preferensi, lemper menjadi jajanan yang paling disukai masyarakat, yang menunjukkan daya tarik yang lebih besar dibandingkan jajanan tradisional lainnya. Untuk itu, penting bagi pihak terkait untuk terus mengenalkan dan mempromosikan jajanan tradisional agar tetap lestari dan dikenal oleh generasi mendatang.
Penulis : Kelompok 1 PDB 22 Universitas Airlangga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H