Mohon tunggu...
Mohammad Shihab
Mohammad Shihab Mohon Tunggu... Dosen - Asisten Profesor

Mohammad Shihab adalah asisten profesor di bidang ilmu komunikasi di President University, Cikarang, Jawa Barat. Korespondensi e-mail shihab.my.id@gmail.com; website https://shihab.my.id

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Membedah Kesederhanaan Paus Fransiskus dalam Kunjungannya di Indonesia

5 September 2024   09:37 Diperbarui: 5 September 2024   09:40 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Paus Fransiskus melakukan kunjungan apostolik ke Indonesia (Foto: Instagram/Fransiscus)

Pemimpin umat Katolik dunia Paus Fransiskus mengawali perjalanan apostoliknya di Indonesia. Masyarakat Indonesia, khususnya umat Katolik, bersukacita menyambut kedatangan Paus Fransiskus. Jujur, sebagai seorang muslim saya pun larut dalam sukacita melihat masyarakat, mahasiswa, kolega, dan orang-orang terdekat saya yang Katolik menyambut Paus Fransiskus. 

Kedatangan Paus Fransiskus di Jakarta pada hari Senin, 2 September 2024, tidak hanya mendapatkan sambutan yang hangat, tetapi juga menarik perhatian. Di tengah isu ketimpangan ekonomi di kalangan masyarakat Indonesia yang sangat tinggi, Paus Fransiskus justru datang dengan kesederhanaan, jauh dari kemewahan duniawi. Kesederhanaan Paus Fransiskus ini dapat dilihat dari beberapa hal berikut. 

Paus Fransiskus berkunjung ke Indonesia menggunakan pesawat komersial 

Sebagai pemimpin umat Katolik tertinggi dan juga kepala negara Vatikan, Paus Fransiskus bisa saja memilih untuk menggunakan jet pribadi dalam kunjungan apostoliknya. Namun, Paus Fransiskus lebih memilih untuk menggunakan pesawat komersial. Menurut artikel TEMPO, Paus dan rombongannya memilih pesawat komersial ITA Airways yang disewa khusus, terbang dari Bandara Fiumicino Roma menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Maskapai ITA Airways dipilih Paus karena memiliki teknologi canggih, yang tidak hanya meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan, tetapi juga mengurangi dampak lingkungan. 

Paus Fransiskus dijemput dengan menggunakan mobil biasa, duduk di samping sopir 

Saat tiba di bandara Soekarno-Hatta, Paus Fransiskus tidak dijemput dengan kendaraan yang mewah dengan teknologi anti peluru. Paus Fransiskus justru menggunakan mobil biasa. Mobil Toyota Innova Zenix menjadi mobil pilihan Paus selama kunjungan apostoliknya di Jakarta. Hal yang juga menarik dari Paus Fransiskus ketika naik mobil adalah posisi duduknya. Paus memilih duduk di kursi depan sebelah sopir. Padahal, sebagai VIP Paus seharusnya duduk di kursi belakang. Posisi kursi belakang biasanya khusus diberikan orang-orang dengan status tinggi, seperti bos. Namun, Paus memilih kursi depan yang biasanya diisi oleh sopir, orang yang selevel dengan sopir, atau teman. 

Paus Fransiskus menginap di Kedutaan Besar Vatikan 

Paus Fransiskus tidak menginap di hotel dengan fasilitas yang mewah. Paus akan menginap di Kedutaan Besar Vatikan di Jakarta. Dalam artikel VIVANEWS, Ketua Panitia Kunjungan Paus Fransiskus, Ignasius Jonan mengungkapkan bahwa Paus Fransiskus tidak akan menginap di hotel mewah selama kunjungannya di Jakarta. Sebaliknya, Paus akan tinggal di Kedutaan Besar Vatikan yang terletak di Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat. 

Paus Fransiskus menggunakan jam tangan murah

Saat melintas di jalanan Jakarta, Paus Fransiskus membuka kaca jendela mobilnya, melambaikan tangan untuk menyapa warga yang menyambutnya dari pinggir jalan. Dari situ, Paus Fransiskus terlihat mengenakan jam tangan analog sederhana berwarna hitam dan putih. Sejumlah netizen meyakini Paus Fransiskus mengenakan jam tangan bermerek Swatch seri 'Twice Again' dengan harga Rp1,1 juta. Ada juga yang meyakini bahwa Paus menggunakan jam tangan Casio dengan harga 200 ribuan rupiah.

Kunjungan apolistik Paus Fransiskus di Indonesia seolah mengingatkan seluruh umat beragama di dunia untuk selalu hidup dalam kesederhanaan, membaur dengan masyarakat, dan saling menghormati antarumat beragama.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun