Sangat menarik persaingan balapan F1 tahun 2025 nanti. Perpindahan pembalap ke team lain dan kedatangan pembalap muda akan sangat menarik untuk dilihat apakah dengan perubahan ini bisa mengubah peta persaingan pembalap F1. Pembalap pembalap muda yang akan meramaikan balapan F1 tahun 2025 adalah Jack Doohan ( Alphine ), Kimi Antonelli ( Mercedez ), Liam Lawson ( Red Bulls ), Oliver Bearman ( Haas ), Gabriel Bartoleto ( Sauber Audi ) dan Isack Hadjar ( RB Racing Bulls ). Rata-rata usia pembalap ini adalah antara 18 -- 22 tahun. Usia muda yang suka tantangan, berani dan ambisius untuk menjadi yang tercepat. Dari 6 pembalap muda tersebut apakah bisa menyamai prestasi sensasional Max Verstappen , seorang pembalap yang terjun di F1 pada usia 17 tahun dan mempunyai rekor yang tidak mungkin dicapai oleh pembalap lain yaitu menjadi juara Grand Prix di usia 17 tahun yang tercipta di GP F1 Spanyol tahun 2016. Menganalisa dan prediksi siapa pembalap rookie atau pendatang baru tersebut yang bisa membuat persaingan menjadi juara  ?
  Jack Doohan adalah anak dari pembalap motor legendaris Mick Doohan dari Australia. Jack mengambil jalur balapan yang lain . Perjalanan Jack di balapan formula adalah di Formula 4, Formula 3 Asia, Kejuaraan Dunia F3 2020, kemudian program Red Bull Junior Team, Alpine Academy dan dilanjutkan dengan jenjang Formula 2 tahun 2022 dan menjadi pembalap cadangan Alpine tahun 2023 dan tahun 2024 memulai debut di F1 di Grand Prix Abu Dhabi dan tahun 2025 akan menjadi pembalap utama Alpine bersama Pierre Gasly.Dilihat dari prestasinya selama ini tidak ada yang menonjol dan membanggakan, karena hasil balapannya adalah hasil yang biasa bahkan tidak pernah menjadi juara di semua ajang yang Jack ikuti. Gaya mengemudi Jack juga tergolong biasa saja dan tidak seagresif seorang Max Verstappen pada saat terjun di F1. Gaya mengemudi Jack Doohan seperti pembalap pada umumnya dan tidak ada yang istimewa.Mungkin Jack hanya mendompleng ketenaran nama ayahnya sehingga bisa berkiprah di dunia Formula One, Analisa dan prediksi prestasi Jack Doohan di balapan F1 tahun 2025 hanya akan menjadi pembalap biasa saja dan tidak akan menampilkan hasil balapan yang sensasional seperti Max Verstappen di masa pertama kali terjun di F1 yaitu meraih point 49. Jack hanya akan memperoleh 1 sampai 10 point saja. Faktor mobil Alpine juga akan berpengaruh terhadap prestasi Jack Doohan. Alpine adalah team yang belum bisa bangkit dan bersaing dengan team semacam Red Bulls, Mc Laren, Ferrari.
  Andrea Kimi Antonelli, pembalap asal Italia ini namanya tidak dikenal di kalangan pembalap Formula. Entah kenapa Toto Wolf memilihnya untuk enjadi pembalap Mercedez untuk menggantikan Lewis Hamilton. Usia Kimi baru 18 tahun dan baru berkompetesi penuh di ajang F4 pada tahun 2022. Mercedez mempromosikan Kimi ke ajang F 2 di tahun 2024 dan tidak menunjukkan prestasi yang memuaskan. Gaya mengemudi dan mental bertanding juga tidak mendukung Kimi untuk bisa bersaing di balapan F1 yang penuh dengan kecepatan dan intrik. Toto Wolft tampakanya harus siap untuk menanggung resiko yang cukup besar menggaet Kimi Antonelli. Kondisi ini berbeda dengan George Russel, pembalap Mercedes yang berkarir dari bawah sampai menjadi pembalap Mercedez, tidak muncul secara tiba-tiba di Mercedez. Kimi muncul dengan tiba-tiba di panggung F1 dengan disokong oleh Mercedez.Kiprah Kimi di balapan tahun 2025 dianalisa dan prediksi akan sulit untuk memperoleh point yang ditargetkan oleh Mercedez. Bisa menyelesaikan lomba sampai finis dan tidak mengalami kecelakaan sudah cukup bagus bagi pembalap yang tidak berpengalaman tersebut. Bahkan kemungkinan Kimi akan diganti oleh Valtterie Bottas pembalap Sauber yang kembali ke Mercedez sebagai pembalap ketiga disaat Kimi akan mengalami kesulitan dalam bersaing di balapan.
 Liam Lawson, pembalap asal Selandia Baru akan menjadi tendem Max Verstappen. Pembalap ini akan mengalami tekanan mental seperti pembalap pembalap sebelumnya yang menjadi partner Max Verstappen. Max dikenal sebagai pembalap yang dingin dan cuek terhadap pembalap partnernya. Dari mulai Daniel Ricciardo, Albon, Gasly sampai Sergio Perez semuanya mengatakan bahwa Max adalah pembalap yang egonya tinggi dan tidak peduli terhadap teman teamnya. Tidak ada prestasi yang gemilang dari Liam Lawson selama perjalanan karirnya di F3 dan F2. Sama seperti Toto Wolft, entah kenapa Christian Horner merekrut pembalap ini menjadi pendamping Max Verstappen. Resiko terbesar adalah Red Bulls tidak akan menjadi juara konstruktor kembali, mungkin target sebenarnya dari Red Bulls hanya membawa Max Verstappen juara dunia kembali di tahun 2025.
  Oliver Bearman adalah pembalap Inggris yang merupakan anggota akademi Pembalap Ferrari. Bearman adalah pembalap cadangan untuk team Suderia Ferrari dan Haas di F1.Perjalanan Bearman di dunia balap dimulai dai F3, F2. Tahun 2023 menduduki urutan ke 6 di ajang F2 bersama team Prema Racing dan di tahun 2024 berkempatan menggantikan Carloz Sain di GP Arab Saudi dan mampu finis ke tujuh dan di GP Azerbaijan membalap untuk team Haas menggantikan Kevin Magnussen mampu finis ke 10, sehingga Bearman merupakan pembalap yang memperoleh point di dua team berbeda. Sayangnya Bearman hanya membalap di team Haas bukan Ferrari. Mungkin kalau Bearman membalap di team Ferrari , kemungkinan akan bisa membuat kejutan di arena balap F1 tahun 2025.
  Gabriel Bartoleto adalah pembalap muda asal Brazil. Pembalap ini adalah juara F2 tahun 2024 setelah secara dramatis mengalahkan Isack Hadjar di putaran GP terakhir Abu Dhabi. Pembalap muda ini sebetulnya yang paling lengkap jenjang karirnya, Juara Formula 3 dan baru saja menjadi juara Formula 2 tahun 2024. Secara berjenjang Bartoletto sudah komplit untuk bisa mengendarai mobil F1. Tidak secara tiba-tiba seperti Kimi Antonelli yang bisa masuk F1, Bartoletto menunjukkan karier yang lengkap untuk menjadi pembalap F1, apalagi berdarah Brasil yaitu negara yang menghasilkan pembalap pembalap berani seperti Ayrton Senna, Nelson Piquet. Sayangnya, Bartoletto hanya bergabung dengan team SauberAudi yang nota bene mobilnya hanya kelas standar saja. Coba kalau memegang mobil sekelas Red Bulls, Ferrari ,Mc Laren, Mercedez tentunya akan menjadi pembalap kuda hitam yang perlu diperhitungkan.
  Isack Hadjar, pebalap binaan Akademi Red Bulls Junior akan bergabung dengan RB Racing Bulls menjadi rekan team Yuki Tsunoda. Tidak banyak prestasi pembalap muda Perancis ini yang bisa dilacak. Prestasi terakhir hanya menjadi Runner Up di Formula 2 tahun 2024. Gaya balapnya juga biasa biasa saja tidak terlalu istimewa. Tampaknya Red Buls mempromosikan Hadjar karena tidak ada stok pembalap lain yang bisa mengendarai mobil RB racing Bulls.
 Dari pembalap pembalap muda diatas, siapakah yang paling memungkinkan untuk menyamai Max Verstappen di masa awal balapan di F1 ?...tampaknya tidak ada, karena memang Max Verstappen adalah pembalap sensasional yang pernah lahir di F1. Mobil seolah sudah menyatu dengan dirinya, apapun situasi dan kondisinya baik treck kering, basah bisa melaju dengan kecepatan maksimal. Kalau bukan Max yang mengendarai mobil Red Bulls, maka mungkin saja tahun 2021 dan 2024 Red Bulls tidak akan melahirkan Max yang menjadi juara dunia. Bayangkan dengan mobil yang tidak sekencang Mercedez di tahun 2021 dan mobil yang mengalami penurunan performa di pertengahan tahun 2024 , Max mampu dengan brilian menjadi juara dunia F1 dengan mengalahkan pembalap yang mengendarai mobil terkencang saat itu. Maka peta persaingan pembalap tahun 2025 tetap akan menjadi milik Max Verstappen, Lando Norris dan Charles Leclerl dan tentu saja Max Verstappen akan menjadi juara dunia tahun 2025.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H