Mohon tunggu...
Mohammad Setiawan
Mohammad Setiawan Mohon Tunggu... Ilustrator - Karyawan Sawasta

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Balap

Sampai Kapan Max Verstappen "Mampu Membopong" Red Bulls?

11 Agustus 2024   08:30 Diperbarui: 11 Agustus 2024   08:32 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Balap. Sumber ilustrasi: PEXELS/Pedro Sandrini

Sudah 14 seri balapan F1 tahun 2024 berlangsung, dari mulai seri 1 Bahrain sampai seri 14 Belgia dan Max Verstappen tidak bisa mendominasi balapan seperti tahun 2023. Tahun ini Max hanya mampu menjadi juara di 7 seri F1 saja, sementara 7 seri lainnya dibagi pembalap lain seperti Carlos Sainz ( 1 ), Lando Norris ( 1 ), Charles Leclerc ( 1 ), George Russel ( 1 ), Oscar Piasti ( 1 ) dan Lewis Hamilton yang bisa naik podium sebanyak 2 kali. Tidak ada dominasi Red Bulls dan Max umtuk setengah musim balapan tahun 2024 ini. Apa yang terjadi dengan Red Bulls dan sampai kapan Max Verstappen bisa " menggendong " Red Bulls untuk bisa bersaing dalam balapan.

 Awal balapan, sebenarnya Red Bulls dan Max bisa tampaknya akan mengulangi balapan tahun 2023 karena sampai dengan seri ke 10 GP Spanyol Barcelona Max sudah berhasil menjadi podium P1 sebanyak 7 kali. Kendala Red Bulls dan Max mulai terlihat di Seri 11 Austria dimana Max hanya menduduki p5 dan di seri selanjutnya Siverstone , Hungaria, dan Belgia Red Bulls dan Max tidak berhasil naik podium P 1. Selisih point menjadi terpangkas dengan konstruktor Mc Laren , sementara Max selisih point hanya 75 dengan Lando Norris. 

Situasi ini bisa menjadi alarm buat penggemar Red Bulls dan Max Verstappen , karena bisa jadi tahun 2024 akan muncul juara F1 yang baru. Khususnya Mc Laren yang sangat berhasil melakukan up grade mesin Mercedeznya dengan sangat baik. Progess Mc Laren luar biasa, ini bisa dilihat dengan pembalapnya yang konsisten untuk naik podium. Lando Norris dan Oscar Piastri secara bergantian untuk naik podium P1, P2 dan P3 . Bahkan di seri ke 13 Hungaria , Mc Laren menempatkan pembalapnya di P1 dan P2.

  Akan menjadi analisa yang menarik bagaimana kondisi Red Bulls sehingga prestasinya di paruh pertama musim balapan tahun 2024 menjadi sangat konstras dengan balapan tahun 2023. Bagaimana Red Bulls dan Max akan melewati seri Belanda, Monza, Azerbaijan, Singapura, COTA, Meksiko, Brasil, Las Vegas, Qatar dan Abu Dhabi ? Pada awal balapan Red Bulls sudah disibukkan dengan skandal kasus pelecehan yang diduga dilakukan oleh Chistian Horner. 

Kasus ini menjadikan suasana panas di garasi tim F1 Red Bulls bak menjadi bola panas yang sewaktu waktu bisa meledak. Setelah peneyelidikan yang memerlukan waktu lama kelihatannya kasus ini akan segera selesai , namun situasi yang tidak kondusif sudah terlanjur terjadi di tubuh Red Bulls. Apalagi masalah personal  ayah Max Verstappen yaitu Josh ikut ikutan menyerang pribadi Horner menjadikan masalah ini menjadi Ruwet.Walaupun pada akhirnya Horner dibebaskan dari tuduhan kesalahan setelah dilakukan penyelidikan terhadap dugaan bahwa dia bertindak tidak pantas.

 Persoalan berikutnya yang dihadapi oleh Red Bulls adalah keluarnya insinyur kenamaan di F1, Adrian Newey yang secara resmi diumumkan meninggalkan Red Bulls Racing. Newey yang menjabat sebagai Chief Technical Officer Red Bulls adalah otak dibalik pengembangan mobil Red Bulls yang sukses. Peran Newey sangat luar biasa di Red Bulls, karena diibaratkan sebagai maestro dalam sebuah orchestra karena berhasil mengarahkan semua insinyur di Red Bulls untuk menciptakan aerodinamika mesin dan mobil yang cukup berhasil. Kontribusinya adalah srbagai faktor kunci dalam sukses tim Red Bulls dalam dunia balapan F1,Dengan mundurnya Newey pada tahun 2025 tentunya akan membuat suasana tim menjadi tidak harmonis dan cenderung tidak maksimal dalam menjalani setiap seri balapan yang berlangsung.

  Kondisi RB20 sedang mengalami performa yang menurun. Banyak permasalahan yang harus segera dibenahi Red Bulls, dari mulai Rem, lantai yang rusak, perubahan sayap dan ketahanan mobil RB20 yang tidak kompetitif untuk bisa mengejar mobil Mc Laren, Mercedez dan Ferrari. Bahkan kondisi ini diakui oleh salah satu insinyur Red Bulls Pierre Wache bahwa mesin RB20 harus banyak dilakukan perbaikan dan upgrade sengan serius. Bahkan Max Verstappen pun minta Red Bulls untuk bisa membenahi RB20 supaya bisa kompetitif dengan tim lain. Prestasi Red Bulls sejujurnya ditopang oleh Max, kalau bukan Max bukan tidak mungkin Red Bulls akan menjadi tim mediakor saja. 

Kapasitas Max sebagai kampium F1 tidak diragukan lagi. Keberanian, Intelegensia dan kemampuan alami Max dalam menggeber mobil F1 melebihi rata-rata pembalap lain. Kondisi Red Bulls boleh dikatakan " digendong " oleh Max , bukan Max yang didukung oleh Red Bulls. Tapi sampai kapan Max mampu membawa dan mempertahankan RB 20 bisa bersaing  ? apalagi pembalap kedua Sergio Perez tidak berhasil memberikan kontribusi maksimal ke tim. Sergio Perez gagal total dalam membawa RB20 untuk mencetak angka. Perez hanya mencetak 131 point dan berada di urutan 7, sangat kontras dengan Max yang mencetak point 277. Kondisi ini membuktikan RB 20 sedang tidak baik baik saja alias tidak kompetitif.

 Dengan persaingan yang ketat dan tim lain gencar melakukan up grade mobl, maka situasi ini sangat mengancam dominasi Red Bulls dan Max Verstappen untuk bisa kembali menjadi juara dunia. Masih ada sisa 10 seri GP F1 yang akan berlangsung, secara hitungan matematika posisi Red Bulls dan Max bisa tergeser oleh tim dan pembalap lainnya. Mc Laren, Mercedez dan Ferrari bisa menjadi ancaman nyata bagi Red Bulls, sedangkan Max akan tumbang kalau memang mesin RB 20 tidak bisa dilakukan up grade dengan baik. Lando Norris, Lewis Hamilton , Charles Leclerc , Carloz Sainz akan segera saling berpacu untuk memburu Max Vertappen sekaligus merebut tahta gelar F1 tahun 2024. Sungguh menarik untuk melihat apa yang akan terjadi di balapan selanjutnya....apakah RB 20 dan Max Verstappen akan berhasil mempertahankan juara atau tumbang ?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun