Mohon tunggu...
Mohammad Setiawan
Mohammad Setiawan Mohon Tunggu... Ilustrator - Karyawan Sawasta

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kerja..Kerja..Kerja..! Namun Ingat ..Kita Jika Punya Tetangga

14 Juli 2024   10:16 Diperbarui: 14 Juli 2024   10:23 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

   Di Era Globalisasi dan Modern sekarang ini, Kerja adalah suatu kata yang begitu penting bagi manusia. Setiap orang pasti akan bekerja dengan sekuat tenaga untuk menghasilkan uang . Uang inilah yang digunakan sebagai penyangga kehidupan baik yang masih single ataupun yang sudah berkeluarga. 

Dari sisi agamapun setiap kepala keluarga wajib untuk menafkahi keluarganya. Pekerjaan ini banyak bentuk dan ragamnya , mulai dari pekerjaan sebagai wiraswasta, petani menegerjakan sawahnya, pegawai negeri dan Pegawai Swasta atau yang disebut pegawai kantoran.

  Bagi non pegawai kantoran mungkin jam kerja tidak dibatasi oleh waktu dan jadwal. Kadang bisa full 8 jam dalam satu hari, atau bahkan lebih dari itu namun bisa juga bisa kurang dari 8 jam. Bagi mereka yang penting adalah bisa menghasilkan uang. Bagaimana dengan pegawai kantoran ? Terbalik dengan jam kerja dengan non pegawai kantoran. Jam kerja terjadwal dengan jelas, yaitu mulai pukul  8 pagi sampai dengan jam 5 sore dan bahkan bisa dilanjutkan dengan waktu lembur kalau ada pekerjaan yang harus diselesaikan.

 Kondisi sekarang, orang menganggap bahwa pekerjaan adalah nomor satu apalagi di kota , baik kota kecil maupun kota besar. Egoisme ini terjadi karena tuntutan hidup yang semakin tinggi. Gaji cukup susah untuk naik, sementara harga harga baik pangan, sandang , pendidikan maupun kesehatan semakin merangkak naik. Seseorang akan kerja semaksimal mungkin untuk mendapatkan uang dan survive dalam melakukan pekerjaannya.

  Dari jenis kerja yang berbeda beda, tentunya pekerja kantoran mempunyai waktu yang lebih banyak dikantor daripada dirumah. Mulai berangkat kantor jam 7 pagi dan pulang ke rumah paling tidak jam 6 sore bahkan sampai malam , Kondisi ini sudah biasa dialami oleh pekerja dikalangan Perbankan. 

Kondisi knilah yang membuat mereka tidak mempunyai waktu lebih di rumah dan jarang untuk melakukan sosialisasi dengan lingkungan tempat tinggal atau bahkan dengan saudara saudaranya. Wajar memang dengan kondisi ini, karena seharian dituntut dengan pekerjaan yang menguras tenaga dan pikiran sehingga sampai dirumah langsung istirahat dan berkumpul dengan keluarga.

 Inilah fenomena sekarang yang banyak terjadi di sebagian besar kota kota di Indonesia terutama di kompleks kompleks perumahan. Banyak terjadi satu RT tidak saling mengenal bahkan tidak pernah bertemu atau berbicara. Bahkan mungkin tahu nama tetapi tidak tahu mana orangnya. Kondisi ini terjadi karena mereka tidak pernah menghadiri rapat-rapat RT, mengobrol di pos kamling , kerja bakti karena alasan sudah tidak ada waktu.

 Banyak pegawai kantoran yang tidak menyadari bahwa ke-engganan untuk bergabung, membaur, bergaul dengan lingkungan sekitar tempat tinggal kita sangat tidak berguna dan cenderung berbahaya. Kita harus memikirkan bagaimana kalau terjadi sesuatu pada kita atau keluarga kita , misalnya sakit mendadak, ada pencurian atau musibah yang lain yang membutuhkan bantuan dan pertolongan tetapi tetangga tidak ada yang mau menolong ? hal yang wajar  kalau tetangga kita cuek karena kita tidak dikenal karena tidak pernah bergaul dengan lingkungan sekitar. Itu adalah salah satu contoh bagaimana akibat yang timbul kalau kita hidup menyendiri alias cuek dengan tetangga atau saudara.

  Banyak sekali manfaat kalau kita bergaul, membaur dengan lingkungan sekitar tempat tinggal kita. Tetangga adalah saudara kita yang terdekat, karena merekalah yang paling dekat dan memungkinkan kalau terjadi sesuatu yang bersifat mendadak terjadi pada kita atau keluarga kita. Cobalah kita mulai melakukan yang bersifat ringan, santai tetapi bisa membaur dengan tetangga :

  • Hari Sabtu atau minggu, luangkan waktu sebentar di waktu pagi untuk jalan jalan di sekitar kompleks perumahan. Senyum dan sapalah kepada tetangga yang kebetulan kita temui pada saat jalan-jalan, kalau sempat mgobrol, bicaralah hal hal yang ringan saja, misalnya bertanya bagaimana kabarnya, bagaimana sekolah anak-anak dan soal ringan lainnya.
  • Sempatakan menghadiri rapat rapat warga yang biasanya diadakan hari Sabtu atau minggu. Kalau badan terasa capek, hadiri saja dan jadi pendengar setia . Setujuilah kalau ada hasil rapat. Sehingga anda bisa diterima sebagai warga yang aktif menghadiri perkumpulan warga.
  • Istri minimal aktif menghadiri pertemuan ibu ibu PKK, Darwis dan pertemuan ibu ibu lainnya. Biasanya juga pertemuan ini hari Sabtu atau Minggu. Bayarlah iuran-iuran yang diwajibkan oleh RT atau RW tepat waktu sehingga tidak menjadi omongan atau pembicaraan ibu-ibu.
  • Ikutlah mengantar ibu ibu dengan mobil anda pada saat ada kegiatan. Misalnya ada kegiatan amal menyumbang ke Panti Asuhan. Biasanya ada barang-barang yang harus dibawa dan kalau anda punya mobil , gunakanlah kesempatan ini untuk membuktikan anda bisa bergaul dan bersosial dengan mengangkut dan mengantar ibu-ibu tersebut ke Panti Asuhan.
  • Kalau anda Muslim da nada Musholla atau Masjid disekitar kompleks, maka usahakan sholat berjamaan di waktu Subuh di hari kerja biasa atau kalau hari Sabtu dan Minggu bisa sholat berjamaah lima waktu di Mushilla. Bermanfaat dunia dan akhirat, manfaat dunia bisa bertemu dan berbaur dengan tetangga , manfaat akhirat adalah mendapat pahala sholat berjamaah.
  • Latihlah anak-anak kita sejak kecil untuk mengenal dan mengetahui tetangga tetangga kita. Sehingga sejak kecil sudah menghormati orang yang lebih tua dan tidak canggung dalam bergaul di dalam komplek perumahan sekitar tempat tinggal kita.

 Cukup banyak aktivitas-aktivitas yang sebenarnya bisa membuat kita diterima oleh tetangga tetangga kita. Namun minimal aktivitas di atas sudah mencukupi untuk membuat kita bisa bergaul dengan lingkungan sekitar tempat tinggal kita. Kita juga mempunyai kewajiban untuk bekerja namun luangkan sedikit waktu untuk tujuan aktivitas yang sangat berharga dengan orang lain. Percayalah kita tidak bisa hidup sendiri, manusia tetap harus hidup dengan orang lain seperti teman sekantor, saudara , tetangga atau komunitas kelompok lainnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun