Mohon tunggu...
mohammad sakti
mohammad sakti Mohon Tunggu... Penulis - penulis handal

pena sang penari

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kebenaran yang Tidak Pasti

7 Juli 2019   01:48 Diperbarui: 7 Juli 2019   02:53 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ada beberapa hal yang membuat saya gelisah tentang pembahasan-pembahasan yang seharusnya tidak perlu lagi di jelaskan dan di perdebatkan dimasa sekarang ini, salah satu di antara nya, Pandangan tentang Surga dan Neraka, apa lagi ada aliran-aliran tertentu yang suka atau gemar mengatakan " sampean masuk surga, sampean masuk neraka, dan lain sebagainya. 

Menurut saya urusan masuk surga maupun neraka itu urusan tuhan, karna sampai detik inipun yang saya ketahui belum ada satu ilmuan pun yang menemukan atau membuat alat penimbang amal baik dan amal buruk seseorang, yang berakhir pada penentuan dia masuk surga atau neraka. Karena di dunia ini menurut saya kebenaran itu bersifat fleksibel atau tidak mutlak. 

Dan penjelasan surga dan neraka di dalam kitab suci Alquran maupun hadits masih terlalu umum. dan adapun penafsiran-penafsiran yang sering kita baca atau kita dengar itu terlalu condong pada ke adaan orang-orang di timur tengah terkhusus negara Arab, yang tidak bisa di samakan begitu saja dengan keadaan orang-orang yang berada di bagian kutub. Karena dari segi kebutuhan itu pasti sangat berbeda. Saya mengambil contoh seperti di surga itu sejuk, mengalir sungai-sungai dan pepohonan yang rindang, sedangkan di kutub orang-orang di sana justru lebih membutuhkan yang namanya ke hangatkan karena daerahnya yang dingin. Jadi persoalan bagaimana isi surga maupun neraka itu urusan tuhan. 

Kita cukup berbuat baik, mengerjakan perintahnya dan menjauhi segala larangannya. Tanpa harus memikirkan kita akan masuk neraka atau surga. Karena kalau sampai detik ini kalian masih memikirkan hal itu sama hal kalian lagi dagang, tawar menawar dengan Tuhan, kalau kalian benar-benar cinta tidak perlu mengharap kan imbalan apapun dari dia, kalau kita cinta padanya tanpa mengharapkan apapun dan Tuhan juga mencintai kita Tuhan tidak akan menempatkan orang-orang yang di cintai nya di tempat yang tidak baik, bukan nya begitu? 

Saya mengutip perkataan Khaidar Bagir. Dia berkata "Kebenaran adalah cermin yang jatuh dari langit dan terpecah" dan kita masing-masing mengambil pecahan itu. Jadi bisa kita simpulkan bahwa kebenaran yang ada pada diri kita sekarang atau yang di anut oleh aliran yang kita yakini itu belum tentu kebenaran yang sesungguhnya. Karena kebenaran yang mutlak itu hanya milik Tuhan yang maha benar.

Oleh karena itu jangan terlalu mudah mengatakan hal seperti itu. Dari pada kita memikirkan apakah kita masuk neraka atau surga. Mending kita memikirkan kapan kita bisa membuat  sesuatu penemuan yang mungkin para ahli Sampai saat ini belum pernah menemukan nya, atau bisa di bilang membuat terobosan baru.

Penutup kata, perbedaan itu Rahmat dan segala sesuatu bisa bersifat benar dan bisa juga bersifat  salah (relatif)  dan kepastian benar atau salahnya itu hanya Tuhan yang maha tau. Kita hanya bisa memprediksi bahwa ini benar dan ini salah. Jadi mulai sekarang kita berhenti untuk terus saling menyalahkan.  Dan terlalu mudah untk ikut campur persoalan yang sudah menjadi kodrat Tuhan.  

Yang pasti Tuhan tidak akan memberikan sesuatu hal yang tidak baik kepada hambanya karena seperti yang kita ketahui bersama bahawa dia adalah yang maha bijaksana dan maha pengampun

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun