Dahulu, investasi mungkin menjadi suatu hal yang mewah. Bagaimana tidak, kegiatan investasi hanya bisa dilakukan oleh segelintir orang saja. Penyebabnya banyak, mulai dari akses yang terbatas, hingga nominal yang tak murah. Namun seiring berjalannya waktu, investasi kini menjadi hal yang terjangkau bagi semua orang.Â
Orang tidak lagi perlu datang ke bank untuk membeli sebuah instrumen investasi tertentu. Cukup melalui handphone, transaksi sudah bisa dilakukan. Selain itu, kini telah banyak bermunculan instrumen investasi yang bisa dimulai dengan nominal yang cukup kecil, yaitu Rp. 10.000,00. Instrumen investasi tersebut sering kita kenal sebagai "Reksa dana".
Reksa dana adalah sebuah produk investasi yang ditawarkan oleh suatu perusahaan yang dikenal dengan "Perusahaan Manajer Investasi". Perusahaan Manajer Investasi ini menawarkan jasa untuk mengelola uang yang kita miliki untuk diinvestasikan oleh mereka ke beberapa instrumen investasi tertentu.Â
Sehingga saat kita hendak berinvestasi, kita tidak perlu menganalisis dan mempelajari berbagai jenis instrumen investasi. Cukup sampaikan tujuan investasi kita, maka Perusahaan Manajer Investasi akan memberikan rekomendasi produk reksa dana yang cocok dengan rencana investasi kita. Hal tersebut juga memungkinkan kita untuk tidak perlu memantau pergerakan pasar secara aktif, cukup lihat saja perkembangan performa reksa dana kita secara berkala.
Instrumen investasi reksa dana cocok untuk orang-orang yang tidak memiliki keahlian di bidang investasi dan keuangan, serta tidak memiliki cukup waktu untuk memantau dan bertransaksi secara langsung di pasar keuangan. Hal ini karena seluruh kegiatan tersebut akan dilakukan oleh Sang Manajer Investasi dengan pengalaman dan keahlian yang mereka miliki.
Secara umum, reksa dana terbagi menjadi 4 jenis, sesuai dengan jenis aset yang dikelolanya. Berikut merupakan jenis-jenis reksa dana, mulai dari reksa dana dengan risiko yang paling rendah dan cocok untuk jangka waktu pendek, hingga reksa dana dengan risiko paling tinggi dan cocok untuk jangka waktu investasi yang panjang.
- Reksa Dana Pasar Uang: Dana yang dikelola di Reksa Dana ini dialokasikan ke beberapa instrumen pasar uang, seperti deposito, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan obligasi jangka pendek. Reksa Dana Pasar Uang memiliki risiko yang paling rendah dibandingkan jenis Reksa Dana lainnya, dan cocok untuk investor dengan profil risiko konservatif serta dengan tujuan investasi jangka pendek.
- Reksa Dana Pendapatan Tetap: Dana yang dikelola di Reksa Dana ini dialokasikan pada obligasi dengan jangka waktu yang lebih panjang dibanding Reksa Dana Pasar Uang. Reksa Dana Pendapatan Tetap menawarkan potensi imbal hasil yang lebih tinggi daripada Reksa Dana Pasar Uang, namun dengan risiko yang sedikit lebih tinggi pula. Reksa Dana ini cocok untuk investor dengan profil risiko moderat dan tujuan investasi jangka menengah.
- Reksa Dana Campuran: Dana yang dikelola di Reksa Dana ini dialokasikan pada kombinasi antara instrumen pasar uang, obligasi, dan saham. Reksa Dana Campuran menawarkan tingkat risiko dan imbal hasil yang seimbang antara Reksa Dana Pasar Uang dan Reksa Dana Saham. Reksa Dana ini cocok untuk investor dengan profil risiko moderat dengan tujuan investasi jangka panjang.
- Reksa Dana Saham: Dana yang dikelola di Reksa Dana ini dialokasikan pada saham-saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Reksa Dana Saham menawarkan potensi imbal hasil yang paling tinggi dibandingkan jenis reksa dana lainnya, namun dengan risiko yang paling tinggi pula. Reksa Dana ini cocok untuk investor dengan profil risiko agresif dengan tujuan investasi jangka panjang.
Perlu diperhatikan bahwa tidak ada instrumen investasi yang menjanjikan 100% keuntungan. Setiap instrumen investasi memiliki risikonya masing-masing. Sehingga dalam memilih instrumen investasi apapun, perlu untuk dipertimbangkan, kira-kira sejauh mana diri kita bisa menghadapi risiko yang akan diterima. Hal ini karena investasi tidak hanya berbicara perihal uang saja, namun juga mental dan psikologis.Â
Orang yang menang dalam berinvestasi adalah orang yang bisa tenang dalam menghadapi ketidakpastian pasar. Untuk mendapatkan mental dan psikologis yang kuat, tidak bisa dipelajari melalui buku manapun, melainkan melalui pengalaman dan tingginya jam terbang di dunia investasi. Oleh karena itu, ayo mulai investasi sekarang!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H