Mohon tunggu...
Mohammad Qiberlee
Mohammad Qiberlee Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Kedokteran Unair

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Beasiswa ke Luar Negeri: Keinginan atau Kebutuhan?

18 Juni 2024   19:15 Diperbarui: 18 Juni 2024   19:16 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Beasiswa ke luar negeri telah menjadi topik perbincangan yang semakin hangat di kalangan masyarakat baik dari mahasiswa, akademisi, profesional muda, hingga orang tua. Isu mengenai relevansi dan kebutuhan akan beasiswa ke luar negeri kembali terangkat melalui berbagai opini yang disampaikan melalui media sosial. Ragam pendapat tersebut pada akhirnya membentuk dua kelompok penilai tentang kondisi beasiswa luar negeri, kelompok masyarakat yang beranggapan bahwa beasiswa luar negeri tidaklah dibutuhkan dan hanya menjadi pembiayaan sia-sia dan seharusnya dialokasikan untuk beasiswa pelajar yang kurang mampu, juga kelompok masyarakat yang berpendapat jika beasiswa luar negeri adalah hal fundamental dalam meningkatkan kondisi pendidikan dan kualitas sumber daya manusia Indonesia mengikuti kondisi global. Dengan begitu timbullah suatu pertanyaan, Apakah beasiswa ke luar negeri merupakan suatu keinginan semata, atau sudah menjadi kebutuhan dalam konteks globalisasi dan kompetisi di era modern? 

Pendidikan dan Dinamika Globalisasi 

Pendidikan merupakan hal yang esensial dalam proses kehidupan sebab tingkat pendidikan merupakan manifestasi akan proses pemahaman dan pembelajaran yang telah ditempuh, sehingga menjadi salah satu tolak ukur dalam dunia kerja. Oleh karena itu, tidak heran bila pelajar akan mengusahakan pendidikan tertinggi di tempat terbaik demi menyiapkan peluang berhasil di dunia kerja yang lebih besar termasuk dengan belajar di luar negeri. Kondisi ini didukung dengan globalisasi yang telah merubah wajah pendidikan di seluruh dunia. Informasi dan teknologi yang semakin maju mendorong interaksi lintas batas negara dalam laju inovasi yang tinggi. Dalam konteks ini, pendidikan internasional bukan lagi sekadar sebuah pilihan mewah, tetapi lebih kepada suatu keharusan untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan global dan mengimbangi perkembangan pesat multidisiplin dalam skala internasional. Dengan begitu, beasiswa ke luar negeri memainkan peran krusial dalam membuka akses ke institusi pendidikan terkemuka yang menawarkan kurikulum berstandar internasional, jaringan profesional, serta kesempatan penelitian dan pengembangan yang lebih luas. 

Keinginan: Mengejar Prestise dan Mimpi personal

Tidak dapat dipungkiri bahwa salah satu motivasi kuat mengejar beasiswa ke luar negeri pada sebagian mahasiswa adalah prestise. Mendapatkan gelar dari universitas ternama di luar negeri dapat menjadi kebanggaan tersendiri dan memberikan nilai tambah dalam resume seseorang. Menyandang predikat sebagai lulusan universitas luar negeri pastinya mampu meningkatkan posisi seseorang dalam lingkup sosial mengingat berkuliah saja merupakan suatu hal spesial yang tidak bisa dirasakan oleh semua orang, apalagi dengan berkuliah di luar negeri. Selain itu, pengalaman hidup di negara lain juga memberikan kesempatan untuk memahami budaya baru, memperluas wawasan, dan membangun jaringan internasional. Menjalani kehidupan di luar negeri menjadi sebuah mimpi besar bagi sebagian mahasiswa terutama bagi mereka dengan rasa penasaran yang tinggi akan kehidupan yang sangat berbeda dari berbagai aspek . Bagi banyak individu, aspek-aspek ini merupakan dorongan kuat untuk mengejar beasiswa ke luar negeri sebagai bentuk pencapaian pribadi dan perwujudan mimpi.

Kebutuhan: Jawaban Tantangan Dunia Kerja

 Dalam era globalisasi yang semakin mengakar, beasiswa ke luar negeri menjadi kebutuhan yang krusial untuk meningkatkan daya saing di pasar kerja global. Perusahaan multinasional dan bahkan perusahaan lokal kini mencari individu yang memiliki pengalaman internasional dan mampu berpikir secara global. Gelar dari universitas luar negeri sering kali dihubungkan dengan kemampuan bahasa asing yang baik, pemahaman lintas budaya, serta keterampilan berpikir kritis dan inovatif. Pendidikan di luar negeri juga meningkatkan kemampuan berbahasa asing, yang merupakan aset berharga dalam dunia bisnis global. Selain itu, pengalaman lintas budaya mengajarkan toleransi, fleksibilitas, dan kemampuan untuk bekerja secara efektif dalam lingkungan multikultural. Dengan demikian, pendidikan internasional tidak hanya memperkaya pengetahuan teknis tetapi juga mempersiapkan individu untuk menghadapi berbagai tantangan dengan pendekatan yang lebih kreatif dan holistik, menjadikannya investasi jangka panjang yang penting untuk mencapai kesuksesan karir. 

Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi 

Beasiswa ke luar negeri juga memainkan peran penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di negara asal penerima beasiswa. Banyak penerima beasiswa kembali ke negara asal dengan pengetahuan baru dan inovasi yang dapat diterapkan untuk memajukan sektor-sektor vital seperti kesehatan, teknologi informasi, pendidikan, dan lingkungan. Dengan demikian, beasiswa ke luar negeri berkontribusi pada pembangunan nasional dan peningkatan kualitas hidup masyarakat. Benar bahwa biaya APBN yang dianggarkan untuk pembiayaan beasiswa ke luar negeri terbilang besar, tetapi karena itulah sistem seleksi penerima beasiswa dilaksanakan dengan rubrik penilaian yang sistematis dan proses yang komprehensif. Dengan begitu didapatkan lah putra putri terbaik bangsa yang akan menimba ilmu dengan teguh melalui aturan mengikat akan mempertahankan prestasi serta kembali ke indonesia membawa pengetahuan dan menerapkannya demi kemajuan bangsa. Mengambil contoh dari salah satu penerima beasiswa luar negeri LPDP, Maria Regina, yang menolak tawaran kerja di Amerika demi mengajar di NTT. Berkaca dari sana, bisa dilihat bahwa melalui sistem seleksi yang komprehensif, banyak putra putri indonesia dengan segudang potensi dan jiwa kepedulian dan tanggung jawab sebagai warga negara indonesia yang menunggu kesempatan dalam menjadi versi terbaik dirinya melalui pendidikan. Perlu diingat bahwa upaya mengejar ketertinggalan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak hanya dengan memperbaiki hal yang kurang misalnya memberi pendidikan gratis pada anak putus sekolah namun juga mempertajam dan mengembangkan sumber daya potensial yang salah satu bentuknya adalah melalui beasiswa ke luar negeri. 

Kesimpulan: Keinginan yang Menjadi Kebutuhan

Pada akhirnya, beasiswa ke luar negeri tidak dapat dikategorikan secara mutlak sebagai keinginan atau kebutuhan, melainkan perpaduan keduanya. Motivasi individu untuk mengejar beasiswa dapat berawal dari keinginan pribadi untuk meraih prestise dan pengalaman baru, namun dalam realisasinya, beasiswa tersebut menjawab kebutuhan akan pendidikan berkualitas dan daya saing di pasar kerja global. Oleh karena itu, memahami motivasi dan manfaat dari beasiswa ke luar negeri secara komprehensif sangat penting bagi calon penerima beasiswa, pembuat kebijakan, dan institusi pendidikan dalam merancang program-program yang mendukung pengembangan sumber daya manusia yang unggul. Dengan begitu, pertanyaan "Beasiswa ke Luar Negeri: Keinginan atau Kebutuhan?" dapat dijawab dengan melihat konteks dan tujuan dari masing-masing individu serta kebutuhan global yang terus berkembang. Beasiswa ke luar negeri menjadi jembatan antara keinginan untuk berkembang secara pribadi dan profesional dengan kebutuhan untuk menghadapi tantangan dunia yang semakin kompleks dan terintegrasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun