Mohon tunggu...
Moh. Pebrianto
Moh. Pebrianto Mohon Tunggu... Foto/Videografer - ---

---

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Optimalisasi Kelompok Tani Desa Samar: Pengolahan Limbah Urin Sapi Menjadi Bio-urine oleh Tim Pengabdian Universitas Negeri Malang

5 Juni 2023   09:23 Diperbarui: 5 Juni 2023   09:32 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Bersama Kelompok Tani (Dokpri)

Tim Pengabdian Universitas Negeri Malang pada Sabtu, 3/06/2023 melakukan kegiatan pengabdian berupa pengolahan limbah urin sapi menjadi bio-urine di Desa Samar, Kecamatan Pagerwojo, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.

Kegiatan pengolahan urine sapi menjadi bio urine ini dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang ada di Desa Samar berupa limbah kotoran sapi. Melimpahnya limbah kotoran sapi ini dikarenakan mayoritas penduduk di Desa Samar tergabung dalam kelompok tani yang bekerja sebagai peternak sapi perah. Di mana hampir setiap rumah memiliki sapi sebagai hewan ternaknya.

Kepala Desa Samar, Bapak Rubik Astono pada Sabtu (03/06) menyebutkan bahwa pengolahan urin sapi ini menjadi ilmu baru bagi para peternak sapi, dibuat 'sangu' biar ke depannya para peternak dapat mengolah sendiri limbah yang dihasilkan dari para sapi yang dimiliki dirumah. Hasil susu yang didapatkan dari sapi bisa diolah seperti susu murni, permen, dll. Tetapi, berbeda kalau limbah urin sapi. Yang biasanya hanya dibuang begitu saja sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan, dengan diolah bisa mengatasi masalah ini dan membuat keuntungan juga untuk para peternak dengan mengolah kembali limbah yang dihasilkan dari sapi ternaknya masing-masing.

"Mayoritas kan peternak sapi perah, mereka ini mendapatkan 2 hasil. Hasil pertama ya jelas susu perah yang bisa diolah dan hasil kedua ya itu kotoran sapi (salah satunya urine sapi)nya. Urine sapi ini kalau cuma dibuang saja itu bisa buat pencemaran lingkungan. Banyak peternak sapi disini, tapi belum bisa mengolah limbah yang dihasilkannya. Nah, adanya kegiatan yang dilakukan tim pengabdian universitas negeri malang ini, alhamdullilah mengatasi permasalahan kita". Tuturnya.

Pemateri pada kegiatan pengolahan urin sapi, Bapak Suprapto hari ini (03/06) juga menyampaikan bahwa pengolahan limbah urin sapi menjadi bio urine tidak sulit dan bisa dilakukan siapa saja asalkan memiliki niat dan inovasi. Banyak manfaat yang bisa didapatkan dan dirasakan bagi para peternak dan petani yang menggunakan bio urine sebagai pupuk organik tanaman mereka. Bahan yang mudah didapatkan karena mayoritas masyarakat memang peternak sapi perah, penghasil empon-empon (rempah-rempah) dan juga terdapat susu yang memang dirasa tidak layak digunakan dan di olah lagi bisa digunakan sebagai bahan pengolahan bio urine sebagai pupuk organik. Selain bahan ini, tetes dari limbah tebu dan EM 4 menjadi bahan tambahan yang bisa digunakan oleh petani bila memilikinya, apabila tidak ada cukup dengan menambahkan empon-empon saja.

"Bio Urine sebagai pupuk organik ini bisa dibuat siapa saja kalau mau, tidak perlu banyak-banyak. Secukupnya aja karena memang konsepnya semakin banyak lebih bagus, tapi kalau sedikit ya tidak masalah. Bahannya juga saya lihat disini melimpah, murah, dan mudah didapatkan. Jadi, tidak ada alasan sulit dilakukan dan bahannya tidak ada".  Ujar Pak Suprapto pada tim pengabdian Universitas Negeri Malang.

Kegiatan Praktek Pembuatan Bio Urine (Dokumentasi Pribadi)

Banyaknya sumber daya alam yang melimpah seperti empon-empon di Desa Samar serta permasalahan yang belum teratasi seperti pencemaran lingkungan karena limbah urin dari sapi membuat tim pengabdian mengambil inovasi membuat bio urine sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan yang ada. Bio urine juga dapat digunakan sebagai pupuk untuk tumbuhan yang akan dikonsumsi seperti cabai, terong, bawang, jagung, tebu, empon-empon, dan lainnya.

Pengolahannya yang tidak memakan waktu terlalu lama yakni selama 21 hari dengan hasil pemakaian yang maksimal dan tidak terbatas akan membuat petani puas dengan hasilnya penggunaannya nanti yang akan membuat tanaman menjadi lebih subur dan aman karena  tanpa bahan kimia.

Kegiatan optimalisasi kelompok tani untuk mengolah limbah urin sapi menjadi Bio-Urine selain untuk mengatasi permasalahan pencemaran lingkungan, juga untuk meminimalisir pengeluaran petani untuk membeli pupuk kimia sebagai pupuk tanaman mereka. Dengan memanfaatkan bahan-bahan melimpah yang ada di desa Samar diharapkan dapat membuat kinerja menjadi lebih optimal dan memberikan keuntungan yang maksimal bagi para peternak yang tergabung dalam kelompok tani di Desa Samar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun