Mohon tunggu...
Mohammad Nuril
Mohammad Nuril Mohon Tunggu... Notaris - penulis

hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Apakah Tuhan Ada? Argumen-argumen Filsafat Mengenai Eksistensi Tuhan

26 Oktober 2023   19:00 Diperbarui: 26 Oktober 2023   19:02 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Pertanyaan mengenai keberadaan Tuhan telah menjadi perdebatan yang berlangsung selama berabad-abad. Hal ini adalah suatu pertanyaan yang paling mendalam dan kompleks dalam Sejarah pemikiran manusia. Banyak filosof yang telah mencoba menjawabnya, namun penting untuk diingat bahwa pertanyaan ini melibatkan keyakinan pribadi.

Keyakinan dan kepercayaan akan keberadaan Tuhan, merupakan pondasi dan asas yang paling penting bagi seluruh Agama. Pada esensinya, Tuhan dipahami sebagai Dzat Maha kuasa. Beragam konsep tentang tuhan yang tidak mengarah kepada kesepakatan consensus ini yang mengarahkan kepada banyaknya gagasan tentang siapa sosok Tuhan, dari beragam kalangan atau perspektif dalam Sejarah babakan manusia.

Orang Teisme berpendapat bahwa alam diciptakan oleh Tuhan yang tidak terbatas. Pendapat ini bisa dikatakan bahwa tuhan itu ada. Mengenai tuhan dan Makhluk sangat berbeda, Menurut teisme tuhan itu ada berada di Alam yang disebut (Imanen), tetapi tuhan juga jauh dari Alam yang disebut (Transenden).

Terdapat ayat yang menunjukkan Transenden Tuhan yang tercantum dalam surah Al-A'raf ayat 54 yang artinya "Sesungguhnya Tuhan kamu adalah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu dia bersemayam diatas Arsy." Ayat ini mencakup adanya tuhan, tetapi jauh letaknya dari alam. Ayat inilah yang disebut dengan Transeden. 

pertanyaan apakah Tuhan ada atau tidak tetap menjadi misteri yang tidak dapat dijawab. Mereka memilih untuk mengambil posisi agnostik, yaitu mereka tidak yakin apakah Tuhan ada atau tidak ada, dan mereka berpandangan bahwa kita tidak memiliki cukup bukti untuk menentukan keberadaan Tuhan. Hal tersebut tidak terlepas dari keyakinan dan pendapat pribadi.

Pandangan Filosofis telah mempertimbangkan pertanyaan tentang Tuhan dari sudut pandang Rasional dan Filosofis. Mereka telah mengembangkan argumen-argumen berdasarkan logika, etika, dan filsafat untuk mendukung atau menentang keberadaan Tuhan.

Dalam kajian filsafat, argumen-argumen seperti "argumen ontologis" yang diajukan oleh Santo Anselmus dan "argumen desain" yang dikembangkan oleh William paley telah memicu debat yang intens tentang apakah tuhan ada. Namun, argument-argumen ini tidak dapat memberikan bukti yang tak terbantah, dan debat mengenai keberadaan Tuhan masih berlanjut hingga saat ini.

Mengenai argumen tentang keberadaan tuhan, Terdapat argumen ontologis yang dipelopori oleh seorang filsuf yang Bernama Plato dengan teori alam sebagai gagasannya. Alam semesta ini merupakan peniruan dari alam ide. Alam ide berada di luar alam nyata dan ide-ide itu kekal. Benda-benda yang yang tampak di alam nyata senantiasa berubah, bukanlah sebuah hakikat tetapi hanya bayangan. Yang mutlak baik itu adalah sumber, tujuan dan sebab dari segala yang ada, yang mutlak baik itulah disebut sebagai tuhan. 

Ketuhanan menurut Plato bukanlah pencipta yang eksternal yang supernatural, dan penciptaan menurut Plato bukanlah dari ketiadaan mutlak, melainkan dalam kerangka partisipasi dari apa yang disebut sebagai ide tertinggi di alam semesta dan berupa hukum-hukum yang memberikan ketertiban dan keteraturan dalam segala Makhluk serta benda dalam alam semesta ini. 

Itu sebabnya benda-benda langit dalam konsep ketuhanan plato disebut pula tuhan karena di dalamnya mengandung "jiwa dan semesta", namun benda-benda langit itu sekalipun disebut tuhan, tidak bisa dijadikan sebagai objek penyembahan.

terdapat pula argumen kosmolgi, argumen kosmologi ialah argumen yang berusaha membuktikan eksistensi Tuhan dengan mengambil fakta-fakta atau klaim-klaim yang dianggap benar mengenai alam semesta sebagai premis atau dasar. Argumen kosmologi didasarkan pada asumsi bahwa alam semesta memiliki sebab, tujuan, dan keteraturan yang tidak dapat dijelaskan secara naturalis atau materialis. Oleh karena itu, harus ada suatu sebab pertama, tujuan akhir, dan pencipta yang bersifat transenden, yaitu Tuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun