Kali Anyar merupakan anak Sungai Bengawan Solo yang terletak di sebelah barat, mengalir dari barat ke timur melewati Kota Surakarta sebelum mencapai muara di Bengawan Solo. Kali Anyar merupakan salah satu elemen penting dalam menopang kehidupan lingkungan kota Surakarta.Â
Posisi Kali Anyar yang berada di tengah kota Surakarta dan tepi sungainya padat dengan hunian penduduk serta pesatnya pertumbuhan industri membuat Kali Anyar berpotensi besar menjadi tempat membuang limbah baik domestik maupun industri.Â
Hal ini membuat masalah ketersediaan dan kualitas air yang berbeda-beda pada satu aliran sungai yang sama padahal Sungai Kali Anyar dianggap sebagai salah satu saluran air yang dimanfaatkan secara luas oleh masyarakat dan industri di sekitar perairan di daerah sungai tersebut.Â
Keberadaan industri rumah tangga yang berada di sekitar aliran Sungai Kali Anyar banyak memberikan manfaat bagi perekonomian masyarakat tetapi juga memiliki dampak negatif terhadap lingkungan. Adanya limbah rumah tangga yang dibuang begitu saja ke air sungai tanpa ada penanganan menyebabkan pencemaran air sungai (Kospa dan Rahmadi, 2019). Â Hal ini tentunya akan mempengaruhi makhluk hidup dan lingkungan di daerah aliran sungai termasuk air tanah.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Rezagama (2018) Kali Anyar termasuk sungai katergori IV dan tercemar serta didukung oleh penelitian dari Purba (2018) yang menyatakan bahwa meningkatnya mikroplastik sampai saat ini belum diketahui jelas penyebabnya membuat penelitian terhadap kualitas air dan karakteristik mikroplastik pada air, sedimen, dan ikan  perlu dilakukan di daerah aliran Kali Anyar untuk mengetahui kualitas air serta jumlah da
Kondisi Kali Anyar
Kali Anyar adalah anak sungai di Kota Surakarta yang bermuara ke Sungai Bengawan Solo. Sungai ini memiliki Daerah Aliran Sungai (DAS) seluas ± 305,2 km2 dan panjang utama ± 61,96 km. Kali Anyar berfungsi sebagai saluran drainase penting yang menuju ke Sungai Bengawan Solo.Â
Alirannya di wilayah Surakarta dimulai dari Tirtonadi, tepatnya setelah Bendung Tirtonadi dan melewati Kecamatan Banjarsari dan Jebres, serta bermuara di sungai Bengawan Solo. Kali Anyar melintasi tujuh kelurahan yaitu Kelurahan Sumber, Banyuanyar, Gilingan, Nusukan, Kadipiro, Mojosongo, dan Jebres.
Banyak sungai di Kota Surakarta, termasuk Kali Anyar telah mengalami degradasi lingkungan. Meskipun sungai ini mengalirkan air dari pusat kota ke luar hingga di Sungai Bengawan Solo dan berperan sebagai benteng pertahanan terhadap banjir, kondisi saat ini memerlukan perhatian.Â
Banyak bantaran sungai yang  telah beralih fungsi menjadi pemukiman liar sehingga mengakibatkan penyempitan aliran air dan menjadi tempat pembuangan limbah.Â
Kali Anyar merupakan sungai yang memiliki nilai sejarah karena perkembangan pariwisata dan perdagangan di Kota Surakarta. Namun, kualitas air sungai ini telah mengalami penurunan akibat pencemaran air yang disebabkan oleh pembuangan limbah dari industri rumah tangga, pertanian, dan domestik.Â