Di tengah hiruk-pikuk kehidupan urban Indonesia, seni sering kali menemukan jalannya di tempat-tempat yang tidak terduga. Dari pertunjukan teater di panggung kecil hingga penampilan street art yang menghiasi trotoar kota, seni berusaha bertahan dan berkembang meskipun sering kali diremehkan. Dalam konteks ini, kita perlu mempertanyakan:
apakah seni di Indonesia benar-benar berkembang, ataukah masih terjebak dalam ketidakpedulian masyarakat?
Seni jalanan, khususnya, menjadi salah satu bentuk ekspresi yang paling mencolok. Pengamen jalanan, seniman grafiti, dan penampil seni pertunjukan sering kali menjadi bagian dari lanskap kota, memberikan warna dan kehidupan di tengah kesibukan sehari-hari. Namun, banyak di antara mereka adalah orang-orang yang kurang mampu, yang mencari penghidupan dengan mengamen di jalanan. Mereka sering kali diabaikan atau bahkan dianggap sebagai gangguan, mencerminkan pandangan masyarakat yang masih kurang menghargai seni sebagai bagian integral dari kehidupan.
Namun, sebenarnya masih ada harapan. Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya seni dalam memperkaya budaya dan identitas lokal, beberapa pemerintah daerah mulai mengambil langkah untuk mendukung seniman. Misalnya, program-program seperti "Kota Kreatif" yang diinisiasi oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bertujuan untuk mengembangkan potensi seni dan budaya di berbagai daerah. Program ini mencakup pelatihan, pendanaan, dan dukungan untuk seniman lokal, termasuk pengamen jalanan.
Selain itu, inisiatif seperti "Festival Seni Rakyat" yang diadakan di berbagai kota di Indonesia memberikan platform bagi seniman jalanan untuk menampilkan bakat mereka. Festival ini tidak hanya mengedukasi masyarakat tentang seni, tetapi juga menciptakan ruang bagi seniman untuk berinteraksi dengan audiens dan mendapatkan pengakuan yang layak. Di Jakarta, "Jakarta Street Festival" juga menjadi ajang tahunan yang merayakan seni jalanan, di mana seniman dapat menampilkan karya mereka di depan publik, sekaligus menarik perhatian masyarakat terhadap keberadaan mereka. Acara-acara seni seperti "Cokro Ekraf" di Gresik yang diadakan rutin setiap dua minggu sekali dan menampilkan berbagai bentuk seni, mulai dari musik hingga seni visual, dengan tujuan untuk mengedukasi masyarakat dan memberikan ruang bagi seniman lokal.
Potensi bakat-bakat dari seniman jalanan di Indonesia sangat besar dan beragam. Banyak pengamen jalanan yang memiliki kemampuan musik yang luar biasa, dan beberapa di antara mereka bahkan menciptakan lagu-lagu orisinal yang menggugah emosi. Kita sudah melihat banyak buktinya dari musisi Indonesia yang mengawali karir musik mereka dari ngamen, seperti Iwan Fals, legenda musik Indonesia. Ada juga Didi Kempot, musisi campursari legendaris yang mengamen sejak usia 13 tahun untuk membantu perekonomian keluarganya. Seniman grafiti, di sisi lain, tidak hanya menciptakan karya seni visual yang menarik, tetapi juga menyampaikan pesan sosial yang kuat melalui mural mereka. Namun, tantangan yang dihadapi adalah banyak dari mereka berasal dari latar belakang ekonomi yang rendah dan memiliki pendidikan yang terbatas, sehingga mereka tidak tahu harus berbuat apa dengan bakat yang mereka miliki. Hal ini sering kali menyebabkan mereka berperilaku "liar", seperti para seniman grafiti yang mencoret-coret dinding tanpa memahami hukum atau aturan yang berlaku.
Penting bagi kita sebagai masyarakat untuk mulai menghargai seni dalam segala bentuknya. Seni bukan hanya tentang estetika; ia juga merupakan cerminan dari pengalaman, perjuangan, dan harapan. Dengan memberikan dukungan kepada seniman, baik melalui apresiasi langsung maupun dengan menciptakan ruang bagi mereka untuk tampil, kita dapat membantu mengubah narasi seni di Indonesia.
Akhirnya, seni di Indonesia berada di persimpangan jalan. Dengan dukungan yang tepat, seni dapat berkembang dan mendapatkan tempat yang layak di hati masyarakat. Namun, jika kita terus meremehkan dan mengabaikannya, kita akan kehilangan potensi besar yang dapat memperkaya budaya dan identitas kita. Mari kita mulai menghargai seni, tidak hanya sebagai hiburan, tetapi sebagai bagian penting dari kehidupan kita sehari-hari. Dengan menciptakan wadah yang mendukung, kita dapat membantu seniman jalanan dan pengamen untuk tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang dalam dunia seni yang lebih luas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H