Mohon tunggu...
Mohammad Khalil
Mohammad Khalil Mohon Tunggu... -

Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang 2013

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bertanya sambil Benyanyi

11 Desember 2014   08:39 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:33 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Parjo seorang pelajar bertanya kepada seorang satpam. “tuan yang suka jaga, dimanakah toko buku?”, satpam menjawab, “begini adek yang masih belajar, dari gardu satpam ini, telusurilah jalan ini kea rah barat hingga anda tiba di pertigaan, beloklah ke kiri dan pada pertigaan berikutnya, beloklah ke kanan. Telusurilah jalan tersebut hingga anda menjumpai perempatan dengan taman bundar di tengahnya, beloklah ke kanan hingga anda menjumpai perempatan kedua. Beloklah ke kanan. Telusurilah jalan tersebut hingga anda menjumpai perempatan ketiga. Beloklah ke kiri. Toko buku yang anda cari berada di sisi kiri jalan, mrepet dikit.”

“terima kasih atas kebingungan yang bapak buat.”.

“sama-sama dek”.

Sebuah eksperimen yang dilakukan Thorndyke dan Hayes-Roth (1982) menghasilkan kesimpulan bahwa manusia menggunakan dua jenis pengetahuan spasial, yakni pengetahuan rute (route knowledge) dan pengetahuan survei (survey knowledge) dalam upayanya mempelajari dunia fisik. Cara penyampaian satpam tersebut adalah jenis informasi rute.

Di sisi lain, pengetahuan survei berkaitan dengan hubungan-hubungan global antara petunjuk-petunjuk dari lingkungan. Sebuah cara lain yang lebih mudah untuk membentuk pengetahuan survei adalah dengan mempelajari peta. Contohnya seperti “toko buku berada di dekat pasar besar, kira-kira 300 meter dari sini.”

Sinestesia adalah suatu kondisi ketika sensasi-sensasi dari sebuah modalitas perseptual (misalnya penglihatan) dialami juga dalam modalitas yang lain (seperti pendengaran). Orang dapat mengecap bentuk, meraba bunyi , atau melihat angka atau huruf dalam warna.

Sinestesia tampaknya dikendalikan oleh peraturan (rule-governed), tidak terjadi secara acak. Sebagai contoh, terdapat hubungan positif antara peningkatan pola titinada (pitch) suatu suara dan peningkatan kecermelangan (brightness) (sebuah bersin cenderung “lebih terang” dibandingkan sebuah batuk). Seperti contohnya, ada sebuah kontes audisi menyanyi. Ketika peserta bernyanyi dan setelah itu panitia berkomentar” suara kamu bulat”. Ada juga yang berkata “suaranya tidak bulat, tapi orangnya yang bulat”. Ada juga yang berkata “suara kamu berwarna”. Dari kata-kata tersebut itulah yang dinamakan sinestesia, dimana kita dapat meraba bunyi dan melihatnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun