Kelompok mahasiswa yang mengikuti program KKN UNEJ Membangun Desa kelompok 302 di Desa Bandilan, Kecamatan Prajekan, Kabupaten Bondowoso terjun langsung ke masyarakat setempat melalui posyandu untuk melaksanakan program kerja penyuluhan pencegahan stunting pada ibu dan anak. Selain menggali potensi desa, mahasiswa KKN UNEJ Membangun Desa kelompok 302 juga melakukan survey dan observasi tentang permasalahan yang ada di Desa Bandilan.
Menurut bidan setempat, yakni ibu Retno Sriwahyuni, Amd.Keb tingkat stunting di Desa Bandilan sendiri sudah rendah. Namun, tingkat pernikahan dini di Desa Bandilan masih cukup tinggi dan tingkat kesadaran masyarakat untuk imunisasi secara lengkap masih rendah. Hal ini karena kebanyakan remaja di Desa Bandilan banyak yang menikah setelah lulus sekolah. Jika hal ini dibiarkan maka akan kembali menaikkan angka stunting di Desa Bandilan. Oleh karena itu, kelompok KKN UNEJ Membangun Desa 302 mengadakan penyuluhan pencegahan stunting pada ibu dan anak di Desa Bandilan.
"Hal ini kami ambil atas dasar informasi dari bidan setempat bahwa tingkat pernikahan dini disini masih tinggi dan rendahnya kesadaran masyarakat tentang imunisasi secara lengkap. Maka dari itu, kami mengadakan penyuluhan ini yang difokuskan dari segi Kesehatan," kata Rafif Ikbar Prawira mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi selaku penanggung jawab program tersebut, Jumat (5/8).
 Program kerja ini dilaksanakan pada hari Jumat, 5 Agustus 2022 kemarin yang bertempat di balai Desa Bandilan. Sasaran program ini adalah para kader posyandu dan para ibu-ibu setempat.  Penyuluhan ini nantinya akan berlanjut di tiap posyandu di Desa Bandilan sampai masa KKN UNEJ Membangun Desa telah selesai yakni tanggal 23 Agustus 2022. Program ini juga bersamaan dengan Bulan Imunisasi Anak Nasional yang jatuh pada Bulan Agustus tahun 2022.
"Dengan adanya momentum BIAN ini, kami sebagai mahasiswa yang menjalani Tri Dharma Perguruan Tinggi harus turut mengambil peran, salah satunya dengan penyuluhan ini dengan tujuan untuk mencegah naiknya angka stunting di Desa Bandilan," terangnya.
      Program kerja tersebut mendapat antusias dan apresiasi dari para kader posyandu dan ibu- ibu setempat, yang menurut bidan Desa Bandilan, Retno Sriwahyuni, Amd.Keb, program ini dinilai dapat membantu dalam memberikan pemahaman dan menyadarkan masyarakat sekitar terutama masyarakat Desa Bandilan tentang dampak dari pernikahan dini pada anak dan pentingnya imunisasi secara lengkap yang nantinya dapat meningkatkan mutu Kesehatan di Desa Bandilan.
