Desa merupakan sebuah struktur unit terkecil dalam struktur pemerintahan. Desa juga merupakan suatu kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur kepentingan masyarakat setempat berdasarkan dengan asak-usul dan adat-istiadat wilayah setempat yang diakui serta dihormati dalam Sistem Pemerintahan Negara Republik Indonesia.Â
Dalam hal ini acap kali kurangnya perhatian dari pemerintah pusat, mulai dari perkembangan ekonomi hingga sarana dan prasarana yang memadai. Maka dari itu, perlu adanya perhatian mendalam terhadap desa yang dirasa kurang ter-ekspos.
Program "UNEJ MEMBANGUN DESA" merupakan sebuah tagline dan juga program yang ada pada Universitas Jember yang sedang dilaksanakan pada tahun 2022.Â
Program "UNEJ MEMBANGUN DESA" melibatkan mahasiswa sebagai agent of changes dimana program tersebut akan dilaksanakan selama 35 hari kedepan mulai dari tanggal 20 Juli 2022 -- 23 Agustus 2022. Demi melaksanakan program tersebut, mahasiswa menetap pada desa dengan melakukan research potensi dari desa yang akan dibangun.
Desa Bandilan merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan Prajekan, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. Desa Bandilan memiliki wilayah yang cukup luas dengan didalamnya terdapat masyarakat yang masih pekat dengan adat dan budayanya, yaitu budaya yang berbau islami.Â
Untuk melihat potensi Desa Bandilan, mahasiswa KKN UNEJ telah melakukan survei lapangan terkait wilayah desa dan melakukan koordinasi secara integral dengan seluruh perangkat desa dan masyarakatnya. Para penduduknya sebagian besar berprofesi sebagai petani dan pedagang.
Desa Bandilan memiliki potensi pada sektor pertanian dan kewirausahaan. Komoditas pertanian utama dari desa ini adalah tumbuhan jagung, tembakau, kunyit, jahe, dan padi.Â
Dalam hal ini, mahasiswa KKN UNEJ akan membuat sebuah pembaharuan dalam bidang tersebut, mulai dari mengolah sampah daur ulang bonggol jagung yang tidak dimanfaatkan hingga menjadi sebuah barang yang mempunyai value dan nilai ekonomis yang tinggi. Pembaharuan ini disikapi baik oleh kepala desa dan tentunya oleh masyarakat yang menjadi excited untuk melakukan hal tersebut.
Bonggol jagung sisa panen biasanya hanya dibuang dan dibiarkan begitu saja oleh masyarakat desa sehingga menjadi limbah. Padahal, jika didaur ulang limbah bonggol jagung ini dapat menjadi sebuah produk yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi.Â
Sebagai bahan bahan baku terbarukan, bonggol jagung sangat berpotensia untuk pembuatan berbagai jenis biofuel, salah satunya adalah briket. Briket merupakan bahan bakar padat ramah lingkungan dan bersifat terbarukan sehingga pemanfaatannya dapat mengurangi dampak negatif penggunaan bahan bakar fosil atau konvensional.Â
Cara pembuatan dari briket bonggol jagung ini tergolong mudah dan sederhana dengan bahan yang dibutuhkan antara lain: bonggol jagung, kanji, minyak tanah, dan air.Â