***
Sekali lagi, meski pun saya bukan seorang ahli ibadah, awam ilmu agama serta selama ini belum mampu secara keuangan, namun kini alhamdulillah saya telah "dimampukan". Dengan demikian, tidak ada alasan lagi untuk tidak berangkat haji. Harus segera berangkat!
Sekarang yang penting langsung daftar haji dulu ke Kantor Kementerian Agama.
Tentu saya tidak ingin termasuk ke dalam golongan orang-orang yang  "belum dipanggil". Apalagi ke dalam golongan nomor 3 di atas tadi, sebab ancamannya sudah jelas.
Tak juga ke dalam golongan "belum siap". Memang benar ilmu saya masih tipis, namun sistem pemberangkatan haji yang antri justru sekaligus memberi hikmah lain yang bagi saya sangat berharga : menjadi punya waktu untuk belajar menambah ilmu lebih dulu sebelum berangkat.
***
Berbagai dinamika selama penantian empat tahun dalam bentuk tantangan dan cobaan memang saya hadapi, termasuk antara lain tahun 2013 keberangkatan tertunda karena pemotongan kuota haji sebagai dampak renovasi Masjidil Haram. Namun alhamdulillah, akhirnya berangkat juga pada tanggal 18 September 2014 dengan Saudi Arabian Airlines sebagai calon haji Gelombang II kloter 51 dari Asrama Haji Bekasi. Allahu Akbar!
"Labbaik Allahumma labbaik. Labbaik laa syarika laka labbaik. Innal hamda wan ni'mata laka wal mulk laa syarika lak (Aku penuhi panggilan-Mu, ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji, nikmat dan kerajaan bagi-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu)."
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H