mereka harus turun naik bukit jika ingin melongok huma
lalu bercengkerama dengan dinding-dinding jurang untuk mencapai pemandian
delapan belas kilo baru ada kelontong ikan asin
tujuh jam lagi baru terdengar deru truk
tak ada sinetron
tak ada konser-konser
hanya ada empat puluh gubuk reot
berganti-ganti orang berkhotbah menjanjikan matahari baru
tapi tali air yang terbengkalai
puskesmas yang membelukar
adalah matahari-matahari elok yang tak pernah terbit
namun mereka masih saja setia menonton pagelaran topeng yang bersambung-sambung itu
Ah,...orang-orang lae haporas
cukuplah puas dengan menimang-menimang kebun kopi itu
bernyanyi setiap pagi bersama kawanan pipit
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI