Salah satu dari banyak keistimewaan yang diberikan kepada Ummat Muhammad adalah ketika seorang (kelompok) hamba melakukan maksiat atau sesuatu yang dilarang maka Allah tidak langsung menurunkan azab kepada hamba tersebut.
 Berbeda jauh dengan Ummat-ummat Nabi terdahulu yang langsung seketika diturunkan azab kepada (kelompok) hamba yang melakukan maksiat, yang azab tersebut juga menimpa orang shalih atau ahli ibadah yang berada di dekat mereka. Hal ini yang melatarbelakangi pertanyaan Nabi Musa dengan nada sedikit 'protes' kepada Allah.
Seperti dikisahkan bahwa Nabi Musa bertanya, "Ya Allah! mengapa Engkau juga menimpakan azab kepada orang shalih yang berada di kerumunan manusia yang berbuat maksiat?". Untuk menjawab pertanyaan Nabi Musa tersebut, Allah menguji Nabi Musa.
Pada suatu hari, dikarenakan kelelahan, Nabi Musa memilih untuk beristirahat di bawah rindang pepohonan. Tiba-tiba datang seekor semut dan menggigit beliau dengan kuat sekali. Kontan, Nabi Musa langsung membunuh seluruh semut yang ada di tempat itu.
Seketika Nabi Musa segera bertaubat dan menyadari bahwa terkadang azab tidak hanya menimpa orang-orang yang durhaka pada Allah. Orang-orang shalih yang berada di sekitarnya pin terkadang terkena imbasnya.
(Dikutip dari beberapa sumber)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H