Sosialisali Museum Tahun 2023 : Peran Edukasi Museum Dalam Mewariskan Budaya dan Pendidikan Karakter Bagi Anak Bangsa.
Museum Merupakan Tempat yang Nyaman Untuk Belajar Sejarah dan IPS Bagi Murid Kita.
Â
       Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan yang diselenggarakan oleh Instansi Dinas Kebudayaan Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Sumenep. Kegiatan ini sudah berjalan sejak tahun 2019 hingga sekarang. Kegiatan Sosialisasi Museum ini merupakan kegiatan pengenalan museum bagi kalangan pelajar dan guru di jenjang pendidikan SMP dan SMA. Kegiatan sosialisasi museum tahun 2023 yang di selenggarakan mengambil tema " Peran Edukasi Museum Dalam Mewariskan Budaya dan Pendidikan Karakter Bagi Anak Bangsa ".
       Sasaran kegiatan ini adalah para pelajar di tingkat SMP dan SMA yang telah mendpatkan sajian mata pelajaran IPS ataupun Sejarah di dalam kelas. Tentu saja kegiatan ini meruoakan kegiatan yang sangat menarik untuk dilaksanakan karena kedua mata pelajaran tersebut acapkali menjadi mata pelajaran yang "tidak diperhitungkan" oleh sekolah-sekolah yang salah dalam menafsirkan tentang hakikat pendidikan. Penciptaan citra bahwa anak pandai hanya yang bisa mata pelajaran IPA dan Matematika memang menjadi problem dibeberapa sekolah dan sebagian guru yang merasa bahwa mata pelajaran tersebut adalah kunci untuk memberikan label murid yang pandai.
       Sehingga tak jarang dalam suatu sekolah, ketika ada kegiatan pada mata pelajaran IPS atau Sejarah memang tidak ada dukungan dengan berbagai alasan klasik yang akan diterima oleh guru mata pelajaran tersebut, diantaranya adalah alasan keterbatasan dana. Padahal kunjungan ke museum tidak membutuhkan pembiayaan yang besar karena tiket berkunjung ke museum sangatlah terjangkau. Adapula alasan lucu yang sering dilontarkan bahwa mata pelajaran IPS atau Sejarah merupakan mata pelajaran yang tidak di UN-kan. Alasan ini seringkali muncul ketika untuk menentukan kelulusan murid diukur dari hasil UN atau Ujian Nasional.
       Bagi guru yang memiliki wawasan kedepan tentu saja pandangan tersebut sudah tidak laku lagi, dan bahkan pandangan demikian dianggap pandangan usang dan tertinggal. Terlebih dengan dilaksanakannya Program Kegiatan Pendidikan Guru Penggerak, wawasan dan pandangan guru tentang pandangan pendidikan masa depan menjadi berubah. Banyak informasi baru didunia pendidikan yang kemudian menjadikan pandangan guru tentang dunia pendidikan masa depan mulai berubah.
       Kegiatan Sosialisasi Museum Keraton Sumenep menjadi jalan pencerahan bagi guru-guru IPS ditingkat SMP dan guru-guru Sejarah di tingkat SMK dan SMA karena hal ini merupakan angina segar bagi guru-guru untuk memanfaatkan museum sebagai sumber belajar. Materi pembelajaran sejarah dan IPS memang biasanya berisi materi pengetahuan secara umum. Melalui koleksi-koleksi yang ada di museum lah guru-guru kemudian dapat menyisipkan konten-konten pengetahuan tentang kearifan lokal yang bisa sejalan dengan upaya mewujudkan Profil Pelajar Pancasila.
       Benda-benda koleksi museum dapat menjadi media pembelajaran alternatif bagi guru-guru di sekolah. Hal ini juga diharapkan mampu menciptakan suasana dimana murid akan menjadi lebih senang belajar Sejarah atau IPS. Jika selama ini guru hanya berceramah di dalam kelas, mengajak murid menonton tayangan video, maka melalui kegiatan mengajak murid-murid belajar langsung di museum diharapkan dapat memberikan suasana baru dan wawasan yang lebih luas lagi bagi murid-murid kita.
       Pada tahun 2023, kegiatan sosialisasi museum yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Sumenep ada dua jenis. Kegiatan pertama adalah mengajak murid-murid di sekolah untuk berkunjung ke museum. Kegiatan kedua adalah melakukan sosialisasi sebagai pengenalan umum tentang Museum Keraton Sumenep ke beberapa sekolah. Adapun sasaran sekolah pada kegiatan kedua diantaranta adalah SMPN 1 Nonggunong dan SMAN 1 Gayam, dua sekolah yang terletak di wilayah kepulauan Kabupaten Sumenep, tepatnya di Pulau Sepudi. Sedangka sekolah di wilaya daratan yang terpilih adalah SMAN 1 Ambunten, SMKN 1 Kalianget dan SMAN 1 Lenteng.
       Pada kegiatan sosialisasi ke sekolah-sekolah tersebut pemateri mengajak agar guru IPS dan Sejarah benar-benar harus bisa memanfaatkan museum sebagai sumber belajar. Pembelajaran dapat dilakukan di museum agar murid tidak cenderung bosan mendengarkan penyampaian materi oleh guru di dalam kelas. Selain itu, pembelajaran di mjuseum juga bisa menjadi salah satu bentuk pembelajaran secara kolaboratif dengan beberapa mata pelajaran lain sehingga murid menjadi lebih mudah dalam melaksanakan pembelajaran dan harapannya murid bisa lebih memiliki semangat untuk belajar.