Mohon tunggu...
Mohammad Faqih Ramdhani
Mohammad Faqih Ramdhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa PAI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Kalo bagus diemin, kalo jelek kasih saran

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Indung dan Kerinduan

8 Mei 2024   00:43 Diperbarui: 8 Mei 2024   00:45 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mah..
Apa kabar disana? Semoga selalu dalam Rahmat Nya.

Mah..
Ternyata lelah ya.
Awalnya kukira semua mudah, ternyata begitu susah.
Awalnya kukira ringan, ternyata begitu runyam.
Dan kini ku sadar, semua hal mudah karena tangan mu selalu bertadah

Mah..
Semua tabir bertelanjang setelah kau berpulang.
Mana yang benar tulus dan mana yang hanya bulus.
Dan harus disikapi dengan lurus atau harus dengan memusuh?

Mah...
Kini ku mengerti kenapa kau jarang makan.
Bukan tak ada makanan, melainkan banyak hal yang dipikirkan.
Dan hebatnya kau selalu mampu untuk menyelesaikan.

Mah..
Ku tau, kau tak akan tinggal diam.
Pada kejadian yang tak bisa dibungkam.
Sebab rendah dipandangan mereka.
Bagai anak kecil yang baru lahir ke dunia.
Sehingga mereka lupa, kalau kami dididik oleh siapa.

Mah...
Rindu kepadamu akan selalu ku tahan.
Sampai rindu itu bersemi di hari kemudian.
Menuangkan segala hal yang dirindukan.
Kepadamu wahai puan terhebat dalam kehidupan.

Mah..
Untuk segala lelahmu, semoga menjadi lentera di sisiNya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun