Mohon tunggu...
MOHAMMAD DITO FAHRIZAL
MOHAMMAD DITO FAHRIZAL Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Khoirunnas anfauhum linnas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menjaga Kesehatan Mental Keluarga Muslim

1 Oktober 2024   18:22 Diperbarui: 1 Oktober 2024   18:26 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebaik-baik yg paling manjur obat dari penyakit yaitu ilmu. Satu-satunya yg bisa mengobati jiwa agar tidak tersesat.
Qallallahu Qallahu rasul..
Dampak terjadi asusila, akarnya adalah adanya ilmu yg keliru sehingga tidak menjadi obat (dawa) bagi keluarga muslim.
Menurut Prof. Dr. Zakiah darajat, Menjaga kesehatan mental diawali menjaga diri, ukurannya ketika kita terhindar dari gejala dan segala bentuk penyakit jiwa.
Org yg menderita gangguan jiwa biasanya gejalanya sbb ;
1. Cemas tanpa sebab
Penyebabnya dari ilmu syar'i adalah karena kemaksiatan.
apabila tidak ditangani adalah kelalaian dlm keluarga
Imam Hasan al basri, jika ada akhlaq diantaranya apabila dirangkum maka jangan marah.
Imam Al Ghazali, segala bentuk kemaksiatan adalah sumber sakit jiwa.
Berprasangka yg tidak benar kepada Allah juga
fungsi jiwa menurut Prof. Dr. Zakiah Darajat
- berpikir
- berperasaan
- merespon dg sikap
- berpandangan
- berkeyakinan
Aspek konseling : al hikmah, al irsyad, al mujadalah dsb.

2. Malas dan tidak ada gairah dlm kerja
3. Mudah marah dan mudah tersinggung

Urusan rumah tangga harus bisa beres dirumah melalui konseling.
fahamkan ttg konseling, tazkiyatun nafs dalam diri pribadi, dsb.
Al-Qur'an sebagai sumber ilmu yg bisa memberi manfaat sbg penyembuh dan memberikan penghiburan.
Menurut Ibnu qoyyim, sabar adalah panglima kehidupan, apabila sabarmu mengarah kepada kehidupan maka kehidupanmu akan baik.
Sabar bukan prasangka atau dzon tetapi keputusan atas sebuah ilmu.
Betapa perjuangan itu berat, tetapi Allah tidak akan mendzolimi hamba-Nya yg bersabar.

Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, sabar merupakan upaya melakukan kontrol terhadap hawa nafsu agar sesuai dengan kehendak Allah. Dengan cara melaksanakan perintah Allah, meninggalkan larangan-Nya dan menerima takdir-Nya. Sabar merupakan sarana untuk menggapai rahmat serta jalan menuju ketaqwaan kepada Allah. Hakikat sabar menurut Ibnu Qayyim al-Jauziyyah adalah sebuah akhlak tertinggi dari sekian banyak akhlak jiwa. Sabar merupakan kekuatan yang mengarahkan seseorang menjadi pribadi yang lebih baik. Dalam penelitian ini, Ibnu Qayyim mengklasifikasikan sabar ke dalam beberapa bagian. Konsep Ibnu Qayyim al-Jauziyyah sangat relevan dengan kesehatan mental karena dengan sabar maka membentuk manusia yang bermental sehat. Gangguan kejiwaan disebabkan ketidakseimbangan antara dimensi jasadiah dan dimensi batiniah yang ada dalam diri manusia. Penyebabnya karena kosongnya hati atau jiwa dari mengenal dan mencintai Allah. Relevansi sabar dengan kesehatan mental yakni apabila mendapat nikmat maupun musibah hendaknya diterima sebagai karunia Allah yang wajib disyukuri sesuai ketentuan syariat islam.

Puncaknya adalah sikap ihsan, yg bermanfaat bagi diri kita, orang lain juga dalam kehidupan bermasyarakat, beragama, berbangsa dan bernegara

(Disampaikan oleh Ustadz Agastya Harjunadhi.M.Ed dalam kajian di Masjid Kampu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun