Mohon tunggu...
MOHAMMAD DITO FAHRIZAL
MOHAMMAD DITO FAHRIZAL Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Khoirunnas anfauhum linnas

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengenal Arti Zuhud Menurut K.H Hasan Abdullah Sahal

25 Februari 2023   07:22 Diperbarui: 25 Februari 2023   07:26 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pimpinan Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor Ponorogo KH Hasan Abdullah Sahal/gontor.ac.id

Pembahas tentang zuhud, Zuhud merupakan pembahasan yang beribu-ribu kali mungkin berjuta-juta kali diceramahkan, ditulis, di diskusikan, sampai artinya juga bermacam-macam Yang intinya adalah mewah .Intinya adalah menghindari atau membentengi jiwa dan pribadi dari tamak dengan tauhid tawakal dan serta tawakkal. Menurut K.H Abdullah Sahal, yaitu zuhud adalah keinginan untuk membatasi diri dari keduniaan yang murah atau pembentengan diri dari kemurahan keduniaan yang murah atau juga kehidupan yang murah serta membentengi diri dari godaan-godaan, kotoran-kotoran yang menyesatkan dan gangguan iming-iming jangka pendek.

Keamanan, kenyamanan, kemagahan-kemegahan yang pendek sehingga manusia lupa diri. orang yang paling getol berbicara tentang zuhud, mereka yang justru paling tidak zuhud. orang yang menulis dan mendiskusikan zuhud,mereka hidup mewah, hidup tanpa kepuasan dan hidup dengan bahasa Jawanya nyanyi-nyanyi tidak ada puasnya. bangga dengan sesuatu yang seharusnya tidak layak dibanggakan. Orang mengerjakan apa saja, mencari apa saja untuk keduniaan, tetapi

berbicara zuhud dan sebagainya ini disebut dengan pembohong.setan telah  berkerumun untuk menyesatkan manusia dari kehidupan ini menuju pada kesesatan yang tak berkeputusan tidak ada hentinya tidak ada pagarnya. terjebak dengan kepuasan.

hati harus bersih, karena berangkat dari bersih melangkah berjalan dengan bersih, maka akan menuju hal zat dan Allah yang Maha bersih. berangkat dari suci, menuju kepada Allah yang Maha Suci hanya dengan cara melaksanakan tuntunan Allah subhanahu wa ta'ala yang kita namakan fitrah. telah kita ketahui sendiri bahwa

Telaga yang bersih mengalirkan air yang bersih. Telaga yang kotor mengalirkan air yang kotor. perbuatan yang kotor akan menghasilkan akibat yang kotor. Perbuatan yang bersih akan mendatangkan akibat yang bersih pula. jangan sampai diri kita sibuk dengancyang kotor, sehingga meninggalkan Allah dan Allah meninggalkannya. Kehidupan yang tanpa adanya Barokah, semisal punya rumah, punya kendaraan, punya kolam,  punya perusahaan, punya pabrik, punya apa saja itu bisa kita sebut dengan murah. Sebab bisa dibeli dengan uang. yang tidak bisa dibeli dengan uang adalah iman taqwa dan kebahagiaan. kebahagiaan itu bisa berada di hati

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun