Seandainya rindu ini bisa menguap, bukannya apa. Karena diri ini sudah penuh dengannya.
Rindu yang tertuju hanya untukmu, bukan untuk yang lain. Namun yang bisa dilakukan sekarang hanyalah menahan dan mencari pelampiasan.
Karena sekarang kita merupakan dua substansi yang berbeda, yang pernah sama sama berbagi kebahagiaan di masa lalu.
Aku sering menengok ke masa lalu, di masa yang dimana cuma kita yang punya. Masa dimana milik kita berdua.
Namun waktu terlalu kejam untuk membiarkan kita tetap begitu. Sekarang kamu dengannya, ia yang baru.
Mungkin kamu berharap ia akan seperti aku, mencintaimu sehebat diriku. Jangan terlalu berharap sayang, nanti kamu bisa kecewa.
Ingin rasanya menyapa, "hai" Namun kamu terlihat baik-baik saja tanpa aku.
Sudahlah, biar aku dan kamu menjadi masing-masing. Karena memang sudah kenyataannya begitu, kita bisa berkata apa?
Sesuatu yang dipaksakan seringkali hasilnya tidak baik. Daripada kita bertahan lebih terluka, lebih baik kita berpisah tapi menahan sakit.
Tapi entahlah, bagiku dua-duanya pilihan yang tidak mudah. Semoga kamu senang dengannya, yang kamu pilih.
Terima kasih untuk semuanya, ya.