Mohon tunggu...
Mohammad Jusan
Mohammad Jusan Mohon Tunggu... Nelayan - Man Jadda Wa Jada

Ingin menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tujuan Politik Haruslah Keadilan bagi Rakyat

12 Desember 2020   17:20 Diperbarui: 12 Desember 2020   17:31 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Joyce Mitchell mendefinisikan politik sebagai pengambilan keputusan secara kolektif atau membuat keputusan untuk seluruh masyarakat.

Negara hari ini adalah negaranya para politikus yang tidak sedikit menganggap keadilan bukanlah tujuan utama berpolitik. Melainkan tujuan utamanya adalah bagaimana memformulasikan berbagai cara untuk terus menaklukkan kekayaan bagi diri dan para pengikutnya.

Kaidah-kaidah kepemimpinan tidak lagi sebagai suatu cita-cita luhur politisi saat ini, selebihnya kaidah kepemimpinan hanyalah satu pengetahuan yang tidak penting untuk diimplementasikan.

Rakyat dan keadilan adalah dua bagian penting kehidupan yang tidak bisa dilepas pisahkan, olehnya itu, dalam momentum politik, dimanapun tempatnya, sampai kapanpun prosesnya, haruslah bertujuan untuk memperjuangkan hak-hak rakyat, karena keadilan untuk rakyat adalah reward (penghargaan) yang tidak boleh diabaikan oleh setiap pejuang politik.

Begitu pentingnya keadilan sehingga dalam pancasila sebagai dasar negara, para founding father republik ini menghadirkan salah satu poin penting, yaitu sila kelima pancasila, "Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia". 

Hakikat yang tercermin dari keadilan tersebut adalah dijiwai dan didasari oleh keadilan kemanusiaan, baik keadilan yang hubungannya dengan diri sendiri, keadilan manusia dengan manusia lainnya, keadilan manusia dengan masyarakat, bangsa, negara, serta hubungan manusia dengan Tuhannya.

Keadilan semestinya dijunjung tinggi oleh para politisi hari ini, sehingga dengan konsistensi keadilan tersebut diharapkan melahirkan kesejahteraan bagi rakyat sebagai bentuk kecintaan negara pada rakyat.

Rakyat menurut Herman J. Waluyo, bahwa rakyat diibaratkan darah, yang mana darah tersebut mengalir dan beredar sepanjang waktu dalam tubuh (bangsa). 

Sehingga jika orientasi politik bukanlah keadilan bagi rakyat maka bisa dipastikan kesejahteraan rakyat akan terganggu. Tentu saja hal tersebut akan mengurangi tingkat kepercayaan rakyat pada pemimpinnya. 

Rakyat adalah elemen penting suatu bangsa, sehingga melibatkan keadilan dalam kehidupan rakyat mesti diutamakan. Politik eloknya dimaknai oleh para politisi sebagai momentum terbaik untuk memperjuangkan hak-hak rakyat. Bukan menindas dan mengabaikan keadilan bagi rakyat ketika dianugerahi kepercayaan. 

(DJ)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun