A. Konsep Baik dan Buruk Dalam Islam
Pada hakekatnya di dunia ini berisi 2 perihal, ialah perbuatan ataupun tingkah laku manusia yang baik serta yang buruk. Pengertian baik secara bahasa merupakan terjemahan dari kata khoir dalam bahasa Arab, ataupun good dalam bahasa inggris. louis Maluf dalam kitab Munjid, berkata kalau yang dicap baik merupakan sesuatu yang sudah menggapai kesempurnaan.
Berikutnya, yang baik itu juga merupakan suatu yang memiliki nilai kebenaran ataupun nilai yang diharapkan serta membagikan kepuasan. yang baik itu pula suatu yang cocok dengan kemauan Serta yang dicap baik itu merupakan suatu yang mendatangkan rahmat, membagikan perasaan bahagia ataupun senang. Adapula komentar kalau yang disebut baik ataupun kebaikan merupakan suatu yang di idamkan, dan diusahakan serta menjadi tujuan Tingkah laku manusia. Sebaliknya kebaikan itu disebut nilai (value), apabila kebaikan itu untuk seorang jadi kebaikan yang kongkrit.
Menurut kutipan diatas, menggambarkan kalau yang disebut baik merupakan seluruh sesuatu yang berhubungan dengan yang luhur, bermartabat, menyenangkan serta disukai manusia Dengan mengenali suatu yang baik, hingga hendak memudahkan dalam mengenali yang buruk Dalam bahasa Arab, yang buruk itu diketahui dengan sebutan syarr Serta dimaksud dengan suatu yang tidak baik, tidak seperti yang sepatutnya, tidak sempurna dalam mutu, dibawah standar, kurang dalam nilai, keji jahat, tidak bermoral serta perbuatan yang berlawanan dengan norma norma warga yang berlaku Dengan demikian yang dikatakan buruk itu merupakan suatu yang dinilai kebalikannya dari yang baik Memperhitungkan yang baik serta yang buruk dari segi peninjauan yang berbeda; bagi siapa yang menyaksi kan serta siapa yang menilainya, hingga perihal ini merupakan permasalahan. Bisa jadi sebagian orang berpikiran kalau suatu itu baik, namun sebagian lagi hendak berkata suatu itu tidak baik ataupun buruk.
Ada pula penafsiran baik bagi Ilmu Akhlak merupakan sesuatu yang berharga buat suatu tujuan. Kebalikannya yang tidak berharga, tidak bermanfaat buat tujuan, terlebih yang merugikan, ataupun yang menimbulkan tidak tercapai nya tujuan merupakan buruk.
Perilaku, tindakan atau perbuatan manusia dalam berbagai situasi dan pilihan dapat bernilai baik dan buruk. Penetapan nilai baik atau buruknya perbuatan manusia itu dilakukan menurut berbagai pendapat seperti yang telah di jelaskan di bawah. Apa yang telah dikemukakan dalam pandangan-pandangan tersebut tentang tolok ukur atau indikator untuk menentukan nilai baik dan buruk hanya bersifat subyektif, lokal, dan temporal. Oleh karenanya kriteria nilai-nilainya bersifat relatif.
Dalam ajaran Islam, tolok ukur untuk menentukan nilai dan buruknya suatu perbuatan bersumber kepada dua, yakni al-Qur’an (wahyu Allah) dan hadist Nabi Muhammad Saw. Dalam al-Qur’an dan al-Hadist istilah yang berkaitan dengan kebaikan dan keburukan banyak dijumpai. Beberapa istilah yang berkaitan dengan baik, misalnya: al-hasanah, thayyibah, khairah, mahmudah, al-karimah, dan al-birr.
- Al-hasanah Dalam bahasa arab, kata hasanah artinya mengacu pada kata benda yang memiliki arti "kebaikan" atau "perbuatan baik." Dalam konteks agama Islam, hasanah artinya juga merujuk pada pahala atau balasan baik dari Allah SWT bagi tindakan-tindakan baik yang dilakukan oleh individu dalam menjalani kehidupan mereka.
- Kalimat thayyibah artinya kata-kata yang baik, bermakna kebaikan, dan pasti mendatangkan kebaikan. Ada dua jenis kalimat thayyibah, yakni kalimat yang bersumber dari Al-Qur'an bagian dari ayat dan bukan bersumber dari Al-Qur'an.
- Ada beberapa makna Al-khaer di dalam Al-qur’an diantaranya : berarti lebih baik, kebaikan aatau kebajikan, pilihan, nama atau istilah. Al-khair adalah sesuatu yang memegang peranan penting dalam Islam karena atasnya diwajibkan umat mengajak untuk dilaksanakan.
- Mahmudah artinya adalah akhlak yang terpuji, dimana akhlak merupakan istilah dalam bahasa Arab yang memiliki arti sebagai perbuatan, moralitas, karakter dan perilaku yang baik dalam Islam. Jadi seseorang yang memiliki akhlak Mahmudah artinya adalah orang tersebut berperilaku dan memiliki karakter yang baik dan terpuji.
- Al-karimah digunakan untuk menunjukkan perbuatan yang sangat terpuji. Perbuatan tersebut sungguh mulia, seperti menafkahkan harta di jalan Allah dan berbakti kepada kedua orang tua
- Al-Birr artinya kebajikan atau berbuat baik. Berbuat baik diusahakan sebanyak mungkin dan sebaik mungkin. Manusia berbuat baik dengan cara meneladani Allah swt. “Yang Maha Berbuat Baik” (Al-Barru). Manusia berbuat baik dalam tiga bidang pokok, yakni bidang akidah, bidang ibadah dan bidang akhlak.
B. Penentuan Sifat Baik Dan Buruk
Pertumbuhan pemikiran manusia senantiasa berubah, begitu pula patokan yang digunakan orang buat memastikan baik serta buruk manusia kondisi yang demikian ini bagi. Poedjawijatna terpengaruh oleh pemikiran filsafat tentang manusia ialah antropologia/ metafisika dia mengatakan beberapa pemikiran filsafat yang digunakan dalam memperhitungkan baik serta buruk, ialah hedonisme, utilitarianisme, vitalisme, sosialisme, religiosisme serta humanisme Sebaliknya Asmaran As. Mengatakan terdapat 4 aliran filsafat ialah adat kebiasan, hedonisme, intuisi, serta evolusi.
kutipan diatas saling melengkapi dan dapat disimpulkan bahwa diantara aliran aliran filsafat yang mempengaruhi dalam penentuan baik dan buruk ini adalah aliran adat istiadat, hedonisme, intuisisme humanisme, utilitarianisme, vitalisme, religiousisme,dan evolusisme Dari berbagai kutipan tersebut beberapa aliran filsafat yang mempengaruhi pemikiran akhlak dapat dikemukakan secara ringkas berikut ini:
- Baik Buruk Menurut Aliran Adat Istiadat (Sosialisme)
Aliran ini mengukur baik buruknya sesuatu perbuatan bersumber pada adat istiadat yang dipegang teguh oleh warga. Suatu yang cocok dengan adat istiadat yang berlaku hendak dinilai baik, kebalikannya apabila tidak cocok ataupun berlawanan dengan adat istiada yang berlaku dinilai buruk, serta telah pasti apabila melanggar ketentuan adat istiadat akan memperoleh sanksi hukum.