Mohon tunggu...
Eka Rifki
Eka Rifki Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Undergraduate Student of Veterinary Medichine Airlangga University

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental

18 Juni 2024   23:00 Diperbarui: 18 Juni 2024   23:13 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan mental bagi remaja khususnya mahasiswa sangatlah penting dan menjadi salah satu aspek yang dapat memengaruhi kinerja akademik, kualitas hidup, dan hubungan sosial dengan individu lainnya. Dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir, isu mengenai kesehatan mental menjadi isu yang banyak diperbincangkan oleh masyarakat. Kesehatan mental menjadi suatu problematik yang sampai saat ini belum menemukan titik terang untuk mengatasinya. Terdapat banyak sekali keresahan, kekhawatiran, dan kebimbangan yang terus membayangi setiap individu terutama dari kalangan mahasiswa yang pada akhirnya berujung pada masalah kesehatan mental.


Tuntutan untuk hidup mandiri dan mengatur segala sesuatu sendiri menjadi salah satu penyebab gangguan kesehatan mental pada mahasiswa, saat memasuki bangku perkuliahan mahasiswa sedang memasuki fase quarter life crisis. Quarter life crisis merupakan periode ketika seseorang sedang mencari jati dirinya pada saat mencapai usia pertengahan 20 hingga awal 30 tahun. Pada saat memasuki fase quarter life crisis, mahasiswa akan mengalami kecemasan, keraguan, kekhawatiran, ketidakstabilan, hingga merasa seolah-olah kehilangan arah. 

Apalagi, ketika memasuki bangku perkuliahan akan ada banyak penyesuaian-penyesuaian baru yang harus dihadapi oleh mahasiswa. Apabila mahasiswa tidak bisa mengendalikan berbagai perasaan negatif yang dialami, maka akan sangat berdampak kepada kesehatan mental mahasiswa tersebut dan berujung melakukan tindakan yang fatal. 


Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan mental mahasiswa, di antaranya faktor keluarga, pergaulan, pertemanan, gaya hidup, dan berbagai faktor lainnya. Masalah kesehatan mental seolah-olah terus menghantui para mahasiswa. Gangguan psikologi bisa dialami kapan saja oleh seorang mahasiswa. Bisa saja ketika memasuki awal perkuliahan ada begitu banyak penyesuaian- penyesuaian yang harus dihadapi karena pada masa awal perkuliahan akan adanya proses transisi dari bangku sekolah ke bangku kuliah, dan tidak semua mahasiswa yang mudah melewati proses transisi tersebut. 


Pada saat memasuki bangku perkuliahan, banyak mahasiswa yang harus terpisah dari orang tua, keluarga, dan orang-orang terdekatnya. Hal ini bisa saja mempengaruhi mental mereka, karena ketika jauh dari orang tua, keluarga, dan orang-orang yang disayangi, mereka cenderung tidak punya tempat untuk bercerita, berkeluh kesah, dan menuangkan perasaan yang mengganjal lainnya. Ditambah lagi, tidak mudah bagi seorang mahasiswa untuk bisa beradaptasi dengan pertemanan ataupun pergaulan di lingkungan yang baru.


Jangan pernah merasa bahwa masalah kesehatan mental ini adalah masalah yang sepele, ini merupakan masalah yang sangat penting untuk disadari dan diperhatikan. Sayangilah diri kita dan jangan memikirkan hal-hal yang tidak perlu yang akan semakin menambah beban pikiran kita, jaga kesehatan mental kita karena masa depan kita masih panjang. Tetap fokus pada apa yang sedang kita jalani serta jangan terburu-buru dalam menyelesaikan tugas dan pekerjaan kita, ambilah langkah secara perlahan asalkan kita tidak lalai terhadap tugas yang kita kerjakan. Jangan melakukan tindakan yang berakibat fatal, seperti bunuh diri, melukai diri, dan tindakan negatif lainnya karena masih banyak hal-hal yang lebih indah dan menyenangkan yang akan bisa ditemui di masa depan. 


Dan untuk para pembaca semuanya, jangan pernah menjadikan bahan olokan atau candaan orang-orang dengan gangguan mental karena masalah tersebut merupakan masalah yang serius. Marilah menjadi pendukung yang baik bagi teman ataupun orang sekitar kita yang sedang berjuang menghadapi gangguan mental yang dialami. Berusaha untuk memberikan semangat dan tidak membuat mereka semakin down. Sekecil apapun dukungan yang kita berikan akan sangat bermanfaat bagi mereka yang sedang berjuang dengan kesehatan mental yang dialami. Masalah kesehatan mental ini akan dapat diatasi bila semua pihak bisa berkontribusi dengan baik dalam menyadari akan pentingnya menjaga kesehatan mental.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun