Menatap,tersenyum dan bahagia...
terasa di pelupuk mata akan hadirnya...
tak bisa meraih meski ada dan nyata...
manakala rindu ini nyata, tak bisa dan takkan bisa...
oh sungguh engkau pembawa sanubariku yang pilu...
memilikimu ,mendekapmu, bagai bayang semu...
meski jasad sahmu dimilikinya, cintamu tetap milikku...
oh sungguh engkaulah cinta abadiku...
bertahan di atas kehidupan dunia...
dari kehidupan keluarga...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!