Oleh: Mohamad Ikhwanuddin
Bagian Tiga: BU ASIH
Jam menunjukkan pukul 09.45 seperti biasa jadwal pelajaran berikutnya Bahasa Indonesia. Â Ini adalah pelajaran yang sulit, bagi sebagian murid kelas XIIa IPA. Setiap ulangan mereka dapat mengerjakan dengan mudah dan yakin nilainya akan bagus, namun hasilnya selalu tidak memuaskan. Padahal menurut para ahli bahasa termasuk bu Asih guru bahasa Indonesiaku sering mengingatkan kepada kami bahwa bahasa Indonesia termasuk salah satu bahasa yang mudah dipelajari dibandingkan dengan bahasa lainnya. Bahasa Indonesia tidak memiliki perubahan bentuk (konjunsi) kata kerja (verba) berdasarkan waktu atau kala (tense) dan beberapa faktor lainnya. Hanya karena bahasa Indonesia sudah dipelajari mulai dari kecil sampai sekarang, sehingga siswa kurang peduli serta kepeminatan terhadap pelajaran bahasa Indonesia masih kurang. Â Â
"Assalamualaikum...", kata bu Asih sambil memasuki ruang kelas.
"Waalaikumsalam"..., dengan kompak murid kelas XIIa IPA menjawab.
Bu Asih adalah salah satu guru senior disekolahku. Murid-murid disekolah sangat senang dan hormat kepadanya. Bukan hanya sabar tapi bu Asih sangat perhatian kepada semua muridnya. Dia berusaha akrab dengan semua murid saat diluar kelas. Bu Asih paham siapa yang dihadapinya, generasi Millennial. Di luar kelas bu Asih sering celetukannya menggunakan bahasa gaul, sehingga terdengar lucu membuat suasana tidak kaku bahkan terasa tanpa sekat. Hal ini yang membuat kelas selalu penuh tanpa ada yang bolos saat bu Asih mengajar pelajaran bahasa Indonesia.  Â
Hari ini aku masuk sekolah dengan malas-malasan. Masih terbayang mimpi yang semalam. Mimpi itu seakan-akan nyata. Begitupun saat pelajaran bahasa Indonesia dimulai, aku masih membayangkannya. Wajahku sedikit pucat dan pandangan kosong tidak seperti hari biasanya.
Tanpa sepengetahuanku, bu Asih memperhatikan dan menghampiriku.
Mengatahui hal tersebut,  Ayu sahabatku sudah  memberi kode kepadaku dengan menendang kakiku, namun telat...bu Asih sudah ada di sampingku.
"Fira..., kamu sakit?", tegur  bu Asih.
Terkejut aku mendengar suara bu Asih tiba-tiba sudah berada di sampingku.