Mohon tunggu...
Mohammad Sofi
Mohammad Sofi Mohon Tunggu... Guru - -

-

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kalau Aku Mengenalnya Ro'sun Sirah

28 September 2019   10:24 Diperbarui: 28 September 2019   10:54 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pengenalan koasakata bisa dikatakan sebagai langkah awal dalam pembelajaran bahasa, tak terkecuali bahasa Arab. Dalam bahasa Arab kosakata disebut dengan mufrodat. Muhbib Abdul Wahab ketua jurusan PBA UIN Syarif Hidayatulloh Jakarta mengungkapkan dalam tulisannya, bahwa mufrodat adalah unsur bahasa yang sangat penting. 

Seorang pembelajar bahasa bisa membentuk ungkapan, kalimat, dan wacana berawal dari mufrodat. Jika perbendaharaan mufrodat yang dimiliki pembelajar sedikit, mereka akan kesulitan membentuk ungkapan kalimat yang diinginkan. 

Sebagian lain berpendapat pembelajaran bahasa asing harus dimulai dengan mengenalkan dan membelajarkan mufrodat itu sendiri. Baik dengan cara dihafal atau cara yang lainnya.

Belajar mufrodat dengan lagu dirasa cocok digunakan dalam pembelajaran mufrodat. Dengan lagu pembelajarn mufrodat akan terasa menyenangkan. Tujuan akan mudah dicapai hanya dengan mengeluarkan bunyian disertai nada yang teratur. 

Pembelajaran mufrodat dengan lagu dapat mencegah kejenuhan yang banyak terjadi di kalangan siswa. Lagu yang dinyanyikanpun harus merujuk pada materi pembelajaran.

Di salah satu yayasan yang menjadi tempat lokasi PKL bagi penulis, menerapkan metode lagu ini pada tingkat ibtida'/ MI. lagu yang digunakanpun sederhana dan tidak begitu sulit. Namun dapat menjadi dasar yang bagus untuk pembelajaran bahasa Arab. lagu yang digunakan seperti ro'sun sirah... roqobatun gulu... udzunun kuping... sinnun untu.. dst. Lagu ini biasa di kenal dengan syi'ir ro'sun sirah. Hanya saja lagu yang diterapkan di MI ini dilagukan dengan bahasa Indonesia, sehingga mudah dimengerti oleh seluruh siswa baik jawa maupun luar jawa.

Seluruh siswa ketika baru datang sebelum masuk kelas harus berbaris di regol. Di regol para ustadz sudah menyambut kedatangan mereka. setiap 10-15 anak, mereka akan menyanyikan lagu itu bersama-sama. 

Sehingga keseruan akan mereka dapatkan. Dengan keseruan seperti itu, anak-anak akan belajar dengan perasaan senang dan tanpa beban. Lagu tersebut dilagukan lagi menjelang sholat dhuha sembari menunggu para siswa-siswi mengambil air wudhu.

Dengan terus dilagukan setiap hari, siswa akan selalu mendengar dan seiring berjalannya waktu lagu itu akan terpati dalam hati mereka. mereka akan selalu ingat. Hal inilah yang membuat pembelajaran mufrodat dinilai efektif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun