Mohon tunggu...
Mohammad Sofyan
Mohammad Sofyan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Programer Penelitian Sosial Ekonomi

Programer Penelitian Sosial Ekonomi CV ODIS

Selanjutnya

Tutup

Financial

Dolar Semakin Perkasa, Dampak Positif dan Negatifnya?

18 Juni 2024   05:00 Diperbarui: 18 Juni 2024   05:20 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Menurunkan Biaya Perjalanan Luar Negeri: Bagi warga AS yang melakukan perjalanan ke luar negeri, dolar yang lebih kuat berarti biaya perjalanan yang lebih rendah. Mereka dapat menikmati kurs tukar yang lebih baik, membuat akomodasi, makanan, dan aktivitas lainnya di luar negeri menjadi lebih terjangkau (Deloitte United States).

  • Menguntungkan Perusahaan dengan Utang dalam Mata Uang Asing: Perusahaan AS yang memiliki utang dalam mata uang asing akan mendapatkan manfaat dari penguatan dolar karena mereka akan membayar kembali utang mereka dengan jumlah dolar yang lebih sedikit. Ini bisa meningkatkan kesehatan finansial perusahaan dan memungkinkan mereka untuk menginvestasikan lebih banyak dalam operasional dan ekspansi bisnis (Deloitte United States).

  • Menarik Investasi Asing: Dolar yang kuat sering kali menarik lebih banyak investasi asing ke AS, karena investor mencari keamanan dan stabilitas yang ditawarkan oleh ekonomi dan pasar keuangan AS. Ini bisa mengarah pada peningkatan arus modal masuk, yang mendukung pasar saham dan obligasi, serta meningkatkan likuiditas di pasar keuangan (The Conference Board) (EY US).

  • Meningkatkan Daya Saing Produk Teknologi dan Jasa: Meskipun barang-barang ekspor AS menjadi lebih mahal bagi pembeli internasional, sektor-sektor tertentu seperti teknologi dan jasa yang memiliki nilai tambah tinggi dapat tetap kompetitif. Permintaan untuk produk dan jasa berkualitas tinggi dari AS tetap tinggi, sehingga penguatan dolar tidak terlalu mempengaruhi daya saing sektor-sektor ini (J.P. Morgan | Official Website) (EY US).

  • Dampak Negatif Penguatan Dolar

    Penguatan dolar AS memiliki beberapa dampak negatif yang signifikan bagi ekonomi global maupun domestik AS. Berikut adalah beberapa dampak utama:

    1. Ekspor AS Menjadi Lebih Mahal: Penguatan dolar membuat barang dan jasa yang diproduksi di AS menjadi lebih mahal bagi pembeli internasional. Hal ini dapat mengurangi daya saing ekspor AS di pasar global, yang pada gilirannya dapat menyebabkan penurunan volume ekspor dan berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan ekonomi (Deloitte United States) (J.P. Morgan | Official Website).

    2. Pendapatan Perusahaan Multinasional AS Berkurang: Perusahaan multinasional AS yang beroperasi di luar negeri biasanya mendapatkan pendapatan dalam mata uang lokal. Ketika dolar menguat, pendapatan dalam mata uang asing tersebut akan bernilai lebih rendah ketika dikonversi kembali ke dolar. Ini dapat mengurangi keuntungan perusahaan dan mempengaruhi harga saham mereka (Deloitte United States).

    3. Dampak Terhadap Ekonomi Berkembang: Banyak negara berkembang memiliki utang dalam dolar AS. Ketika dolar menguat, beban utang dalam mata uang lokal meningkat, yang dapat menyebabkan kesulitan dalam pembayaran utang dan tekanan keuangan yang lebih besar bagi negara-negara tersebut. Hal ini bisa menyebabkan ketidakstabilan ekonomi dan politik di negara-negara berkembang (J.P. Morgan | Official Website) (S&P Global).

    4. Penurunan Harga Komoditas: Dolar yang lebih kuat sering kali dihubungkan dengan penurunan harga komoditas, karena komoditas umumnya diperdagangkan dalam dolar. Penurunan harga komoditas bisa berdampak negatif pada negara-negara yang ekonominya bergantung pada ekspor komoditas, seperti minyak, logam, dan produk pertanian (The Conference Board) (J.P. Morgan | Official Website).

    5. Inflasi Impor yang Lebih Rendah: Meskipun ini bisa dianggap sebagai dampak positif bagi konsumen AS, harga barang impor yang lebih rendah akibat penguatan dolar dapat mempersulit perusahaan domestik untuk bersaing dengan harga yang lebih rendah dari barang impor. Ini bisa mempengaruhi industri manufaktur dan sektor-sektor lainnya yang berhubungan dengan produksi barang dalam negeri (J.P. Morgan | Official Website) (S&P Global).

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Financial Selengkapnya
    Lihat Financial Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun