Mohon tunggu...
Mohammad Sofyan
Mohammad Sofyan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Programer Penelitian Sosial Ekonomi

Programer Penelitian Sosial Ekonomi CV ODIS

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Warung Kopi dan Piala Dunia Qatar 2022

26 November 2022   22:00 Diperbarui: 26 November 2022   22:28 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seiring pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19. Berbagai sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM) mulai bergeliat menandakan ekonomi masyarakat mulai bergerak pulih. Sektor usaha yang bergerak tumbuh adalah usaha kuliner, utamanya warung kopi. 

Pemulihan ekonomi juga berdampak kembalinya kehidupan malam dan kuliner malam diberbagai kota-kota diseluruh pelosok Indonesia, sehingga bagi pegawai yang pulang kerja malam hari atau mahasiswa yang masuk kelas malam tidak khawatir dalam mencari minuman maupun makanan.

Kuliner malam sudah dapat kita jumpai kembali di berbagai pelosok daerah, berbeda pemandangan malam hari 2 tahun lalu dengan permberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat, yang mnyebabkan kita tidak dapat menikmati suasana malam dengan kulinernya yang beragam.

Warung kopi merupakan tempat tujuan yang sering dikunjungi oleh anak-anak muda dari berbagai latar belakang, sosial budaya untuk berkumpul, diskusi, ngobrol santai, dialog dan opini berbagai macam latar belakang, minum kopi bersama untuk mendapatkan suatu informasi bermanfaat yang didapatkan. 

Sepakbola adalah olahraga rakyat. Seluruh lapisan sosial masyarakat pasti suka menyaksikan pertandingan sepakbola, baik menonton siaran langsung melalui televisi, maupun menonton langsung di stadion yang menyelenggarakan pertandingan sepakbola.

Piala Dunia 2022 yang dilangsungkan di Qatar dimulai tanggal 21 November sampai dengan 18 Desember 2022, tentunya membawa berkah tersendiri bagi usaha warung kopi. Pemilik warung kopi, tentunya akan menyediakan televisi dengan berbagai ukuran untuk kegiatan nonton bareng (nobar) pertandingan sepakbola.  

Ada kelakar dari Dosen saya, untuk apa minum kopi di warung kopi, sudah mahal pahit lagi, mendingan minum kopi dirumah, gratis dan manis. 

Namun itu hanya kelakar belaka, sejatinya mereka paham bahwa ketika kita berkunjung ke warung kopi, sejatinya yang dijual itu bukan hanya kopinya, tetapi adalah suasananya, maka banyak kita lihat warung kopi sekarang mendesain dengan desain yang unik dan menarik minat pengunjung berlama-lama yang tentunya tidak hanya menikmati kopi, mereka menikmati kopi dengan makanan pendamping kopi seperti roti dan pastry.

Selain menikmati kopi, roti dan pastry, kita bisa melihat bagaimana barista meracik dan menyuguhkan kopi.  Jadi, warung kopi adalah tempat menikmati kopi, bukan tempat minum kopi. Kalau hanya mau minum kopi ya, sebaiknya dirumah, murah meriah, lebih santai dan bebas tagihan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun