Pak Khayoto adalah contoh nyata seseorang yang tidak pernah menyerah pada keadaan. Perjalanan hidupnya penuh perjuangan, dimulai dari menjual es cendol hingga akhirnya menjadi seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang sukses. Kisah hidupnya tidak hanya menginspirasi keluarganya, tetapi juga banyak orang di sekitarnya.
Masa Kecil hingga SMA: Awal Perjuangan
Pada tahun 1985, saat usianya masih sangat muda, Pak Khayoto mulai membantu ekonomi keluarga dengan menjual cendol. Ia melakukannya selama masa sekolah menengah pertama hingga lulus pada tahun 1988. Bahkan saat bersekolah di SMA (1988-1991), ia tetap melanjutkan berjualan cendol untuk meringankan beban keluarga.
Selain itu, pada waktu senggangnya, Pak Khayoto juga bekerja sebagai buruh tani, seperti “ngepyak” (memanen padi), untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Masa-masa ini menjadi awal pembentukan karakter tangguh dan kerja keras yang terus ia pegang hingga dewasa.
Beragam Pekerjaan untuk Bertahan Hidup
Selepas SMA, Pak Khayoto mencoba berbagai pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Pada tahun 1990, ia mulai menjadi tukang ojek sambil tetap menjual cendol hingga tahun 2002. Di sela-sela waktu tersebut, ia juga pernah bekerja sebagai loper Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk SD dari tahun 1994 hingga 1997.
Tak berhenti di situ, Pak Khayoto juga menjadi loper pakaian ke Surabaya dari tahun 1995 hingga 1998, ketika terjadi perubahan pemerintahan pada tahun 1988 tepatnya pada waktu Pak Harto lengser. Ia bahkan sempat bekerja sebagai loper roti, menunjukkan betapa gigihnya ia dalam mencari nafkah.
Meniti Karir di Dunia Pendidikan
Pada tahun 2004, Pak Khayoto mulai menjadi Guru Tidak Tetap (GTT) di sebuah SD Negeri 04 Kalipucang Wetan. Selama satu dekade ia mengabdi sebagai GTT hingga tahun 2014. Ia menghadapi berbagai tantangan, termasuk rendahnya penghasilan yang tidak sebanding dengan kerja kerasnya. Namun, ia tidak menyerah sedikitpun.
Pada tahun 2014, ia mengikuti seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan berhasil lulus, menjadi titik awal kebangkitannya sebagai guru PNS. Pada tahun 2016, ia resmi diangkat sebagai PNS dan terus memberikan pengabdian terbaiknya kepada dunia pendidikan.
Saat ini, Pak Khayoto mengajar di SD Negeri 02 Berantaksekarjati, Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara. Di sekolah ini, "ia dikenal sebagai guru yang berdedikasi tinggi, mengutamakan pembelajaran berbasis karakter, dan selalu berusaha menjadi teladan bagi murid-muridnya. Ia tidak hanya mengajarkan pelajaran akademik, tetapi juga nilai-nilai kehidupan, seperti pentingnya kerja keras, kejujuran, dan semangat pantang menyerah.
Menjalani Usaha Sampingan
Meskipun telah menjadi seorang guru PNS, Pak Khayoto tidak pernah berhenti bekerja keras. Sejak tahun 2004, ia mendirikan usaha home industry aluminium dan bengkel las yang terus ia kelola hingga saat ini. Bengkel kecil di rumahnya tepatnya di Desa Welahan Rt 003/Rw 004, Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara. Bengkel kecil ini, yang berlokasi di rumahnya, menjadi sumber penghasilan tambahan yang mendukung keluarganya, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar.
Dalam usahanya, Pak Khayoto kerap menerima pesanan untuk membuat pagar, teralis, hingga perabotan rumah tangga yang berbahan alumunium. Seiring berkembangnya usaha, ia mampu memperkerjakan beberapa orang dari desanya dan satu teman tongkrongannya yang sebelumnya tidak memiliki pekerjaan tetap. Dengan demikian, usaha ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi bagi keluarganya, tetapi juga membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan keterampilan warga setempat.
Banyak pelanggannya yang berasal dari desa-desa sekitar, yang merasa puas dengan hasil pekerjaannya yang rapi dan berkualitas. Usaha ini juga menjadi saran bagi Pak Khayoto untuk mengajarkan anak-anaknya tentang pentingnya kerja keras dan kejujuran dalam berbisnis.
Sebelum fokus pada usaha ini, Pak Khayoto juga sempat menjadi anggota Kartu Ojek (PPOKJ), yang kemudian ia jual pada tahun 2017 untuk memfokuskan diri pada pekerjaan lain.
Inspirasi untuk Keluarga dan Masyarakat
Kisah hidup Pak Khayoto adalah bukti bahwa kerja keras, ketekunan, dan keberanian mencoba berbagai peluang dapat membawa seseorang menuju kesuksesan. Ia tidak hanya menjadi panutan bagi anak-anaknya, tetapi juga memberikan pelajaran hidup yang berharga kepada murid-murid dan masyarakat di sekitarnya.
Melalui perjuangan panjangnya, Pak Khayoto mengajarkan bahwa tidak ada pekerjaan yang hina selama dilakukan dengan jujur. Kini, sebagai seorang guru PNS yang dihormati dan pengusaha bengkel las yang sukses, ia telah membuktikan bahwa mimpi besar dapat diraih oleh siapa saja yang berani berusaha.
Semoga cerita ini menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk tidak pernah menyerah pada keadaan, apa pun tantangannya. Karena sejatinya, setiap langkah kecil yang diambil dengan tekad akan membawa kita lebih dekat pada kesuksesan.