Mohon tunggu...
Mohammad MisbahulMubarok
Mohammad MisbahulMubarok Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Terapi Tahajud dan Kultum Subuh di RSI Sultan Agung Semarang: Mendekatkan Pasien dan Keluarga kepada Allah SWT

25 September 2024   13:18 Diperbarui: 25 September 2024   13:21 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semarang, 20 September 2024 -- Rumah Sakit Islam (RSI) Sultan Agung Semarang telah memperkenalkan program inovatif yang mengintegrasikan terapi spiritual dan medis untuk mendukung pasien kemoterapi. Dikenal sebagai Terapi Tahajud, program ini bertujuan untuk memberikan ketenangan batin serta meningkatkan kualitas hidup pasien selama menjalani pengobatan.

Acara Terapi Tahajud dan Kultum Subuh ini diadakan di Gedung GMCE, Lantai 5 Ruang Ma'wa, dan dipimpin langsung oleh Ustadz M. Arif Hidayat, S.PdI, sebagai imam dan pengisi kultum. Kegiatan ini juga melibatkan mahasiswa Praktek Pengalaman Profesi (PPP) dari Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam UIN Walisongo Semarang.

Terapi ini mencakup sesi ibadah malam yang dipandu oleh tenaga medis dan relawan, di mana pasien diajak untuk melaksanakan salat tahajud dan berdoa bersama. Kegiatan ini tidak hanya memberikan ketenangan, tetapi juga memperkuat komunitas di antara pasien yang menghadapi tantangan serupa.

"Dengan terapi ini, kami berharap pasien dapat merasakan dukungan spiritual yang membantu mengurangi stres dan kecemasan yang sering muncul selama kemoterapi," kata Ustadz Arif. "Hasil awal menunjukkan bahwa pasien yang ikut serta merasa lebih optimis dan siap menghadapi perawatan."

Pasien yang berpartisipasi dalam program ini melaporkan peningkatan kualitas tidur dan suasana hati. Program ini diharapkan menjadi contoh bagi rumah sakit lain dalam menerapkan pendekatan holistik dalam perawatan pasien kanker.

RSI Sultan Agung berkomitmen untuk terus mengembangkan program yang mendukung kesejahteraan pasien, mengintegrasikan aspek medis dan spiritual. Dengan semakin banyak pasien yang berpartisipasi, diharapkan program Terapi Tahajud akan terus berkembang dan memberikan manfaat lebih luas bagi masyarakat.

Penulis : Mohammad Misbahul Mubarok 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun