Mohon tunggu...
Mohammad Asyari
Mohammad Asyari Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

pecandu kebaikan orang lain, karena hidup untuk berbagi

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Sekepal Semangat untuk Ibu Part I

7 September 2013   22:55 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:13 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

malam minggu, mungkin kebanyakan remaja sedang asik menikmati malam di luar entah dengan pacar atau sekedar jalan-jalan dengan sahabat, mungkin saya sudah tidak tergolong dari kelompok ini, kelompok yang sedang asik-asiknya bergaul, bermain. mengingat usia sudah masuk angka seperempat abad, yang sudah saatnya memasuki babak baru dalam kehidupan (baca: pernikahan) tapi entah sampai detik ini jangankan rencana, angan-angan untuk proyeksi lima tahun kedepan pun belum saya temukan dalam imajinasi saya, saya hanya berfikir bahwa ini adalah jalan saya untuk bisa fokus, bisa optimal terhadap apa yang seang saya jalani.

Dua tahun kedepan adalah masa saya, puncak karir saya selama 6 tahun bergerak dalam organisasi kemahasiswaan, awal tahun 2013 saya mendapat amanah untuk duduk di kursi panas ini selama 1 peride (2 tahun kepengurusan) mudah-mudahan saya bisa istiqomah dengan amanah ini, agar kelak turun dengan khusnul khotimah, ameen.

dan sekarang saya sedang mengurus wisuda saya yang sudah terlantar selama 7 bulan (kurang lebih) karena saat Sidang munakosah (sidang skripsi) pada saat yang hampir bersamaan saya juga harus mengurus pelantikan kepengurusan organisasi yang sekarang saya menjadi supir didalamnya (entah mengapa saya lebih nyaman mengatakan supir daripada ketua) dan ahirnya ya sampai juga pada gelombang selanjutnya, gelombang acara wisuda (resepsi kelulusan) yang pada detik-detik ahir saya jadi berfikir sebenarnya buat apa acara wisuda yang terkesan hanya untuk senang-senang, saya mulai berfikir realistis bahwa kita hanya butuh ijazah saja, mungkin ini adalah cara berfikir saya yang 7 bulan sudah sedikit merasakan realitas pasca kampus dari situlah saya tidak terlalu pusing mengundang teman-teman serta menyiapkan segala perlengkapan, saya ingin merayakan ini secara sederhana dengan kerabat dan rekan-rekan seperjuangan

kembali ke topik awal malam minggu, bahwa malam minggu ini saya merasakan bahwa saya telah menyisakan sekepal semangat,yah hanya sekepal dan itu sangat cukup untuk saya bisa berinteraksi secara penuh dengan Ibu di rumah, saya hanya menyisakan sekepal untuk kemudian saya bisa merasakan bahwa semangat ini berkembang setelah bercengkerama dan bercanda dengan Ibu, atau diskusi ringan tentang keadaan kemarin-kemarin, dan inilah yang menjadi alasan saya kenapa malam minggu lebih asik saya habiskan di rumah, karena saya yakin di situ ada stasiun pengisian semangat untuk beraktifias seminggu. terimakasih Ibu, bahwa saya merasa tidak cukup mendedikasikan seluruh kegiatan-kegiatan yang bermafaat yang saya kerjakan untuk Ibu

Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun