Wajah yang tampan. Tinggi, putih, bersih dan pandai bermain musik. Adalagi, berpendidikan tinggi, punya jabatan dan kaya tentunya. Rasanya hidupnya itu nyaris sempurna. Kalau ungkapan-ungkapanitu dianggap berlebihan untuk menggambarkan seorang Gita Wirjawan, terserah saja. Namun yang pasti, dengan kepandaian ia bermain musik itu sudah mewakili bahwa seorang Gita adalah sosok yang memiliki empati yang tinggi.
Namun mundurnya Menteri Perrdagangan Gita Wirjawan per 1 Februari 2014 ini sungguh sangat mengejutkan. Betapa tidak, langkah Gita ini bisa dibilang "diluar" karakternya sebagai seorang musisi yang selalu mampu menciptakan harmoni dalam memainkan lagu. Keputusannya mundur di Tahun Baru Imlek ini bak sebuah konser yang seolah terpaksa berhenti mendadak.
Alunan lagu yang sedang berjalan dan penonton tengah terhanyut tiba-tiba terhenyak. Ada apa gerangan? Apakah aliran listriknya mati? atau jangan-jangan konser itu belum berizin lantas dihentikan oleh aparat terkait...
Para penonton tentu tidak akan terlalu kecewa jika sebelum manggung “konser” Gita ini di-cancel karena ada sesuatu dan lain hal...paling hanya minta ganti tiket atau boleh jadi ada penyanyi dan pemusik pengganti. Tapi, masalahnya ini di tengah jalan.
Ada yang bilang ia berhenti dari “harmony” hidupnya sebagai menteri itu luar biasa hebat karena mau fokus ikut “ujian” Konvensi? Ada yang bilang ia lari dari pusaran masalah impor beras Vietnam...entah mana yang benar sebenarnya. Yang pasti...alunan lagu dari Suara Gita(r) nan merdu itu pun terhenti....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H