Menulis adalah cara agar informasi atau ilmu yang didapat tidak hilang atau paling tidak tulisan yang kita tulis memiliki fungsi sebagai pengingat.
Di perkuliahan, Prof. Na'im sering mengingatkan kepada mahasiswanya untuk selalu membaca dan dilanjutkan dengan menulis meskipun dalam sehari hanya menghasilkan satu atau dua paragraf. Menurut Prof. Na'im antara membaca dan menulis adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan seperti dua sisi pada uang logam yang ketika satu sisinya tidak ada maka uang logam tersebut tidak mengandung nilai atau harga. Otak manusia memang luar biasa kemampuannya, namun di balik itu terdapat kelemahan yang tidak bisa dihindari yakni lupa. Oleh karena itu, menulis adalah cara agar informasi atau ilmu yang didapat tidak hilang atau paling tidak tulisan yang kita tulis memiliki fungsi sebagai pengingat.
Selain membaca buku, ide juga bisa didapatkan dari melakukan perjalanan atau jalan-jalan dan bertemu dengan orang (silaturahmi). Tidak jarang ketika kita melakukan perjalanan pasti menemukan hal-hal unik yang bisa dijadikan sebagai bahan untuk menulis yang meskipun sebagian orang beranggapan bahwa hal tersebut tidak penting untuk ditulis atau berpikir dua kali untuk menuliskannya atau tidak.
Ide memang harus dicari, namun dalam beberapa keadaan ide bisa saja muncul begitu saja. Karena ide itu sesuatu yang berharga maka perlu dicatat. Menulis tanpa ide adalah kemustahilan, mempunyai ide tapi tidak ditulis adalah sia-sia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H