Mohon tunggu...
Mohamad Ikbal Bahua
Mohamad Ikbal Bahua Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Guru Besar Tetap pada Fakultas Pertanian Universitas Negeri Gorontalo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Inovasi Budidaya Tanaman Singkong Melalui Penggunaan Pupuk Organik

31 Januari 2024   19:00 Diperbarui: 31 Januari 2024   19:21 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Budidaya tanaman singkong adalah usaha untuk meningkatkan produktivitas singkong yang merupakan bahan pangan yang dapat mensubstitusi beras dan jagung sebagai makanan pokok masyarakat Indonesia, selain sebagai bahan baku industri tepung dan mocaf (modified cassava flour). Mohamad Ikbal Bahua sebagai akademisi dari Fakultas Pertanian Universitas Negeri Gorontalo, berhasil melakukan penelitian dalam bentuk demplot Budidaya Tanaman Singkong pada lahan seluas 2 Hektar di Desa Tolotio Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo. Pada pelaksanaan penelitian tersebut digunakan 3 (tiga) varietas tanaman singkong, yaitu: Garuda, Cimanggu, dan Casesa. Sedangkan pupuk organik yang digunakan, yaitu: Pembenah Tanah Antasena, Dekomposer Kresna, dan POG Bio-Unggul. Untuk 2 Hektar lahan penelitian digunakan 16 -- 20 ribu Stek Singkong. Adapun Stek singkong didatangkan langsung dari Provinsi Lampung melalui kerjasama dengan PT Seruniandal Citramandiri dan Masyarakat Singkong Indonesia. Hasil Demplot Budidaya Tanaman Singkong ini di panen oleh Wakil Ketua DPR-RI Bapak Rachmat Gobel pada Tanggal 6 Desember 2023.

Produksi Singkong pada Demplot penelitian tersebut, menurut Mohamad Ikbal Bahua, yaitu: untuk singkong varietas Garuda mencapai 32 kg/batang, sedangkan untuk singkong varietas Cimanggu dan Casesa sekitar 20-25 kg/batang. Melalui hasil penelitian ini Mohamad Ikbal Bahua mengharapkan kepada petani, agar dapat melalukan diversifikasi lahan pertanian dengan membudidayakan Singkong sebagai salah satu bahan pangan yang dapat mensubstitusi beras dan jagung. Lahan Gorontalo sangat cocok untuk bertanam singkong, satu hektar lahan di Gorontalo bisa menghasilkan 150-200 ton singkong. Jika rata-rata produksi singkong di Gorontalo mencapai 30 kg/batang, maka untuk satu hektar lahan di Gorontalo dapat menghasilkan singkong mencapai 300 ton/hektar dengan biaya produksi mencapai 6,4 Juta Rupiah. Sehingga dengan budidaya singkong yang berkelanjutan berdampak dalam meningkatkan pendapatan petani di Gorontalo. Peran Penyuluh Pertanian sangat diharapkan untuk membantu menyebarluaskan informasi tentang teknologi budidaya singkong secara organik kepada petani, sebagai usaha untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam budidaya tanaman singkong (MIB).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun