Mohon tunggu...
Mohamad FikriHermaningtias
Mohamad FikriHermaningtias Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

si pria tangguh

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Memahami Ancaman Gempa Megathrust

12 Oktober 2024   18:55 Diperbarui: 12 Oktober 2024   22:35 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Apa Itu Gempa Megathrust?

Indonesia merupakan daerah rawan gempabumi karena dilalui oleh jalur pertemuan 3 lempeng tektonik, yaitu: Lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik.

Lempeng Indo-Australia bergerak relatip ke arah utara dan menyusup kedalam lempeng Eurasia, sementara lempeng Pasifik bergerak relatip ke arah barat. Jalur pertemuan lempeng berada di laut sehingga apabila terjadi gempabumi besar dengan kedalaman dangkal maka akan berpotensi menimbulkan tsunami sehingga Indonesia juga rawan tsunami. 

Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap potensi gempa megathrust terjadi di Indonesia. Anggota Komisi IV DPR Daniel Johan meminta Pemerintah segera melakukan mitigasi dan antisipasi karena informasi soal potensi gempa Megathrust tersebut menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.
"Indonesia memang salah satu negara yang rawan bencana alam, sehingga kita perlu melakukan mitigasi lebih awal agar masyarakat lebih waspada dan memahami cara penanggulannya. Kita harus siap menghadapi segala kemungkinan dan memastikan bahwa masyarakat kita terlindungi," kata Daniel dalam keterangan tertulisnya, Rabu (21/8/2024).

Daniel Johan menjelaskan apa yang disampaikan BMKG soal potensi gempa megathrust di Indonesia harus menjadi perhatian serius Pemerintah. Meskipun belum diketahui kapan akan terjadi.

"Jangan sampai informasi awal yang disampaikan BMKG hanya dianggap angin lalu dan kita tidak melakukan persiapan. Apalagi banyak masyarakat yang khawatir karena informasi ini!" tuturnya.

"Meskipun ini bukan peringatan bahwa gempa megathrust akan terjadi dalam waktu dekat, namun masyarakat perlu diberikan edukasi dan sosialisasi sedini mungkin," lanjut Daniel.

Untuk memastikan respons yang cepat dan terkoordinasi, Daniel menyebut Pemerintah juga perlu meningkatkan kerja sama dan sinergi antar lembaga terkait. Di anyaranya BMKG, BNPB, Kementerian PUPR, serta pemerintah daerah.

"Ketersediaan logistik darurat, seperti makanan, air bersih, obat-obatan, dan tempat penampungan sementara harus dipastikan cukup dan dapat didistribusikan dengan cepat ke daerah yang mungkin saja terdampak," ujar Daniel.
 

Selain tanggapan dari Aggota Komisi IV DPR Daniel Johan adapun tanggapan dari masyarakat Ibu Ratna, Guru SD: "Kami mengajarkan anak-anak tentang gempa dan cara berlindung sejak dini. Mereka perlu tahu, tapi jangan sampai trauma atau ketakutan berlebihan."
 

Jejen Suherman, Warga daerah Pangalengan,Kabupaten bandung memberikan tanggapan perihal isu gempa Megathrust.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun