Ketergantungan terhadap gadget di kalangan mahasiswa semakin menjadi perhatian, terutama dalam konteks pembelajaran. Penggunaan gadget yang berlebihan dapat menimbulkan berbagai risiko yang berdampak negatif pada kesehatan mental, fisik, dan prestasi akademik mahasiswa.
Salah satu risiko utama dari ketergantungan gadget adalah penurunan kualitas kesehatan mental. Penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa yang menghabiskan lebih dari lima jam sehari menggunakan gadget, terutama untuk media sosial dan permainan, cenderung mengalami kecemasan dan gangguan tidur. Sekitar 60% responden dalam sebuah studi melaporkan mengalami masalah tidur akibat penggunaan gadget yang berlebihan Hal ini dapat menyebabkan kondisi seperti depresi dan stres, yang pada gilirannya mempengaruhi kemampuan mereka untuk belajar dan berinteraksi secara sosial.
Selain itu, prestasi akademik mahasiswa juga terancam oleh ketergantungan gadget. Waktu yang seharusnya digunakan untuk belajar sering kali tergantikan oleh aktivitas non-akademik di gadget.Â
Penelitian menunjukkan adanya hubungan negatif antara waktu penggunaan gadget dan nilai akademik; mahasiswa yang kecanduan gadget cenderung memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang lebih rendah Penggunaan gadget yang tidak terkontrol dapat mengurangi konsentrasi, sehingga mahasiswa kesulitan menyelesaikan tugas-tugas kuliah tepat waktu.
Dari segi hubungan sosial, ketergantungan pada gadget dapat menyebabkan isolasi. Mahasiswa yang lebih banyak menghabiskan waktu dengan perangkat mereka seringkali mengabaikan interaksi langsung dengan teman-teman dan keluarga. Hal ini dapat memperburuk keterampilan sosial mereka dan membuat mereka merasa terasing Dalam jangka panjang, kurangnya interaksi sosial dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi.
Untuk mengatasi masalah ini, penting bagi institusi pendidikan untuk menerapkan program edukasi tentang penggunaan gadget yang sehat dan seimbang.Â
Mahasiswa perlu diberikan pemahaman mengenai dampak negatif dari penggunaan gadget yang berlebihan serta cara-cara untuk mengelola waktu layar mereka dengan lebih baik. Rekomendasi lain termasuk menyediakan dukungan psikologis bagi mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam mengontrol penggunaan gadget mereka.
Dalam kesimpulannya, ketergantungan terhadap gadget di kalangan mahasiswa membawa berbagai risiko serius yang mempengaruhi kesehatan mental, prestasi akademik, dan hubungan sosial. Oleh karena itu, perlu adanya upaya kolaboratif dari pihak universitas dan mahasiswa sendiri untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih sehat dan produktif. Dengan pendekatan yang tepat, diharapkan mahasiswa dapat memanfaatkan teknologi secara bijak tanpa mengorbankan kesejahteraan mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H