inovasi dan dedikasi dapat menghasilkan prestasi gemilang. Sejak awal perjalanan akademiknya, Maya telah menunjukkan kemampuan dan potensi dalam riset, pengembangan teknologi, sosial dan kepemimpinan.
Maya Qisthina Gaissani, mahasiswa program studi Teknologi Rekayasa Kimia Industri angkatan 2023 Universitas Diponegoro, adalah sosok inspiratif yang membuktikan bahwa semangatPada tahun 2024, Maya berhasil menjadi Grand Finalist dalam Indonesia Chemical Reaction Car Development Challenge (ICHEDECE), sebuah ajang internasional yang mengedepankan inovasi di bidang rekayasa kimia. Kompetisi ini menuntut pemahaman mendalam terhadap prinsip-prinsip ilmu kimia, keterampilan aplikatif, serta kemampuan kreatif dalam menyelesaikan tantangan nyata di industri. Prestasi ini membuktikan kecakapan Maya dalam merancang solusi inovatif yang relevan dengan teknologi berbasis reaksi kimia. Sebagai langkah lanjut, Maya tengah melakukan penelitian di bidang energi dengan fokus pada "Optimalisasi State of Health Baterai Aluminium-Air Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan Terintegrasi Sistem Kontrol PID (Proportional-Integral-Derivative)."
Sebagai anggota tim riset Penelitian Hilirisasi Vokasi, Maya terlibat dalam proyek strategis yang didanai oleh Kemendikbudristek untuk periode 2023--2025 dengan judul "Pengembangan Proses Nano Dispersi Steam -- Vibro Nano Filtrasi untuk Produksi Kopi Instan Premium". Proyek ini bertujuan mengembangkan teknologi pangan inovatif yang berfokus pada efisiensi dan kualitas. Selain itu, Maya juga bergabung dalam tim riset miniplant instalasi biodiesel Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro, di mana ia berkontribusi pada pengembangan energi terbarukan yang berkelanjutan.
Di bidang organisasi, Maya aktif sebagai staf riset di bidang Riset dan Keilmuan HMTRKI tahun 2024. Selain itu, ia merupakan bagian dari ParaNovo Club Batch 3 dan Executive Board Undip Debating Forum (UDF), memperluas pengaruhnya di dunia akademik dan pengembangan soft skills. Sebagai wakil ketua "KAYOVOKS", tim Chem-E-Car Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro, Maya juga memimpin inovasi kendaraan berbasis reaksi kimia yang ramah lingkungan. Untuk memperkuat kemampuan kepemimpinannya, Maya telah menyelesaikan pelatihan LKMM-PD dan LKMM-D, yang membekalinya dengan keterampilan manajerial yang andal.
Dalam hal rekognisi dan inovasi, Maya telah mencatatkan 3 Hak Kekayaan Intelektual (HKI), di antaranya: Pembuatan Cleaner Pembersih Lantai Dengan Penambahan Citric Acid (EC002024245225), Pembuatan Sabun Cair Dengan CAPB Sebagai Pengganti SLES (EC002024245191), dan Produksi Nano Emulsi Kopi Instan (EC002024229843). Selain itu, Maya juga memiliki paten atas Metode Pengembangan Nanoemulsi Kopi Instan Aromatis (S00202414012), sebuah inovasi yang menunjukkan potensinya sebagai peneliti muda berkompeten.
Dengan sederet pencapaian, kontribusi, dan inovasinya, Maya Qisthina Gaissani tidak hanya menjadi kebanggaan Universitas Diponegoro, tetapi juga memberikan harapan besar bagi masa depan riset dan teknologi di Indonesia. Semangatnya dalam menciptakan solusi berkelanjutan dan aplikatif menjadikan Maya inspirasi bagi generasi muda yang ingin berkontribusi bagi masyarakat dan lingkungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H