Mohon tunggu...
Mohamad Endy Yulianto
Mohamad Endy Yulianto Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

chemical

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pengembangan Tepung Jagung dan Corn Steeping Liquor (CSL)

24 Desember 2024   11:01 Diperbarui: 24 Desember 2024   10:56 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mohamad Endy Yulianto, Dosen Prodi TRKI Vokasi Undip/dokpri

Tanaman jagung banyak ditemukan di negara-negara tropis. Tanaman ini tidak membutuhkan persyaratan tanah yang khusus dan dapat tumbuh hampir di semua jenis tanah. Tanaman jagung sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia ataupun hewan. Di Indonesia, jagung merupakan makanan pokok kedua setelah padi. Sedangkan berdasarkan urutan bahan makanan pokok di dunia, jagung menduduki urutan ketiga setelah gandum dan padi.

Kebutuhan tepung jagung di Indonesia cukup tinggi akan tetapi sebagian besar kebutuhan tepung jagung di Indonesia terpenuhi melalui impor. Kondisi ini mendorong Tim Riset Prodi Teknologi Rekayasa Kimia Industri (TRKI) Vokasi Undip, yakni Mohamad Endy Yulianto, Malika Pintanada Kaladinanty dan Maya Qisthina Gaissani untuk mengembangkan teknologi wet milling dalam industri pengolahan jagung menjadi tepung jagung.

Oleh karenanya impor tepung jagung dapat diturunkan dan produksi tepung jagung dalam negeri dapat ditingkatkan. Selain tepung jagung, juga dapat diperoleh hasil produksi berupa Corn Steeping Liquor (CSL) yang memiliki nilai guna tinggi, ungkap Maya.

Maya Qisthina Gaissani, Tim Riset Prodi TRKI Vokasi Undip/dokpri
Maya Qisthina Gaissani, Tim Riset Prodi TRKI Vokasi Undip/dokpri

Maya menyampaikan bahwa produksi CSL di Indonesia, selama ini belum berkembang. Bila dibandingkan dengan perolehan jagung tiap tahunnya, Indonesia sangat berpotensi sebagai penghasil CSL. Kurangnya perhatian terhadap produksi ini di Indonesia, disebabkan sulitnya proses pembuatan CSL. Jika dibandingkan antara harga 1 Kg jagung dengan harga 1 Kg Corn Steep Liquor maka akan diperoleh keuntungan yang berlipat sehingga dapat meningkatkan ekspor non migas bagi bangsa Indonesia.

Sementara itu Malika menambahkan bahwa perkembangan CSL di dunia internasional sangat penting, ditandai dengan penggunaan CSL sebagai media bagi metode fermentasi yang terbaru dan digunakan sebagai media pembuat penisilin. CSL mulai diproduksi sekitar tahun 1945, pada saat itu dunia sedang mengalami perang dunia kedua.

Kebutuhan terhadap penisilin sangat meningkat. Pembuatan penisilin pada saat itu menggunakan penisilin notatum yang membutuhkan waktu lama sehingga permintaan konsumen tidak terpenuhi. Sejak CSL ditemukan sebagai media pembuatan penisilin, produksi penisilin menjadi lebih cepat tanpa mengurangi kualitas dari penisilin itu sendiri, ujar Malika.

Malika Pintanada Kaladinanty, Tim Riset Prodi TRKI Vokasi Undip/dokpri
Malika Pintanada Kaladinanty, Tim Riset Prodi TRKI Vokasi Undip/dokpri

Keunggulan dari CSL sebagai bahan pembuat media fermentasi khususnya dalam pembuatan penisilin yaitu CSL dapat memberikan kandungan nitrogen dan phenil acetic acid yang lebih banyak dibanding  bahan pembuat media yang lain. Corn Steep Liquor mengandung asam laktat, asam amino, peptida, karbohidrat, vitamin, mineral dan nutrisi yang tinggi. Oleh karenanya perlu dilakukan produksi CSL dalam negeri sehingga dapat mengurangi impor CSL dari luar negeri, timpal Endy

 

Diharapkan informasi teknologi ini nantinya dapat dikembangkan dan di scale-up oleh masyarakat produsen tepung jagung maupun industri Corn Steeping Liquor (CSL)   yang saat ini masih menggunakan metode konvensional. Sehingga dapat meningkatkan nilai tambah dan pendapatan petani/kelompok tani, serta membuka kesempatan kerja dan peluang usaha agribisnis tepung jagung dan Corn Steeping Liquor (CSL)  secara terpadu. Dengan demikian, dapat mendorong tumbuhnya industri bahan kimia mahal berbasis pertanian rakyat yang akan memperkuat sektor pertanian dan ekonomi rakyat, pungkas Endy.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun