prestasi gemilang dengan lolosnya proposal mereka dalam program pendanaan hibah KPP Mining Youth in Action 2024 yang diadakan oleh PT Kalimantan Prima Persada. Proposal yang berjudul "Mewujudkan Pesantren Al-Muhariyyah Bebas Skabies: Strategi Promotif, Preventif, Kuratif, dan Rehabilitatif melalui Edukasi dan Air Bersih Berbasis Sistem Reverse Osmosis", mengusung solusi nyata untuk memberdayakan santri di Pesantren Al-Muhariyyah.
Semarang, 19 Desember 2024 --- Mahasiswa Program Studi Teknologi Rekayasa Kimia Industri (TRKI) Vokasi Undip mencetakTim ini dipimpin oleh Malika Pintanada Kaladinanty, bersama anggota Fadilah Puspita Sari, Herlina Irawati, dan Mukhammad Himam Isomudin, di bawah bimbingan Anggun Puspitarini Siswanto, Ph.D. Fokus utama program adalah penanganan skabies, yang merupakan salah satu permasalahan kesehatan menonjol di lingkungan pesantren, melalui pendekatan komprehensif yang melibatkan aspek edukasi, penyediaan sarana air bersih, serta layanan medis dan rehabilitasi.
Melalui program ini, langkah-langkah implementasi dirancang secara langsung untuk memberikan manfaat bagi masyarakat. Edukasi tentang pola hidup bersih dan sehat (PHBS) menjadi salah satu upaya utama dalam meningkatkan kesadaran para santri dan pengelola pesantren terhadap pentingnya menjaga kebersihan pribadi dan lingkungan. Selain itu, teknologi Reverse Osmosis akan diterapkan untuk menyediakan air bersih yang bebas kontaminasi, yang diharapkan mampu mendukung langkah preventif sekaligus kuratif dalam menekan penyebaran skabies di kalangan santri.
Tak hanya itu, kerjasama dengan tenaga medis lokal direncanakan untuk memastikan penanganan langsung bagi santri yang telah terinfeksi, sekaligus menciptakan sistem rehabilitasi yang efektif guna mencegah terjadinya infeksi ulang. Langkah ini juga akan memperkuat kapasitas pesantren dalam menjaga kesehatan secara mandiri.
Keberhasilan tim ini menjadi bukti nyata kontribusi mahasiswa Teknologi Rekayasa Kimia Industri dalam memberikan solusi inovatif terhadap permasalahan masyarakat. Program ini diharapkan tidak hanya berdampak positif pada kesehatan santri Pesantren Al-Muhariyyah, tetapi juga menjadi inspirasi bagi pesantren lainnya dalam mengadopsi strategi serupa.
Semoga keberhasilan ini terus berlanjut dan memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat, serta mendorong semangat mahasiswa lainnya untuk terus berkarya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H