Ketersediaan minyak bumi tiap tahun mengalami penurunan. Hal tersebut disebabkan karena ketergantungan manusia terhadap minyak bumi semakin meningkat. Mulai dari bahan bakar mesin, kebutuhan otomotif, hingga kebutuhan rumah tangga kini menggunakan produk olahan dari minyak bumi.
Ahmad Dzakky Fauzi mahasiswa S1 Terapan Teknologi Rekayasa Kimia Industri (TRKI) Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro sedang mengembangkan penelitian tentang sintesis biodiesel dengan cangkang kerang darah menggunakan metode ozonolisis. Dzakky memilih tema renewable energy untuk penelitiannya karena saat ini kita perlu mencari bahan bakar alternative guna mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar minyak bumi.
Hal tersebut mendorong Dzakky untuk melakukan riset tentang bahan bakar terbarukan yang lebih ramah lingkungan dan keberlanjutan. Tentunya, riset ini dibimbing oleh Dosen TRKI yakni Anggun Puspitarini Siswanto, S.T., Ph.D.
Biodiesel merupakan bahan bakar terbarukan alternatif untuk mesin jenis diesel. Penggunaan biodiesel tak hanya pada truk-truk saja namun dapat digunakan pada berbagai jenis mesin diesel. Diharapkannya dengan adanya penelitian ini dapat berguna bagi industri-industri di bidang energi untuk mengembangkan gagasan dan dapat diwujudkan untuk mengurangi ketergantungan manusia terhadap minyak bumi, ujar Dzakky.
Dzakky menyampaikan bahwa penggunaan cangkang kerang darah sebagai katalis dalam pembuatan biodiesel ini dapat mengurangi penggunaan bahan kimia. Dalam riset ini, minyak jelantah yang sudah sesuai dengan beberapa parameter akan digunakan sebagai bahan baku pembuatan biodiesel. Dimana minyak jelantah tersebut akan direaksikan dengan cangkang kerang darah  untuk menghasilkan biodiesel. Kemudian hasil tersebut akan dilanjutkan proses ozonolisis.
Proses ozonolisis adalah sebuah proses dimana rantai panjang dari biodiesel akan dipecah oleh senyawa ozon. Proses ini dilakukan agar meningkatkan kualitas dari biodiesel. Peningkatan kualitas tersebut dapat dilihat dari beberapa parameter yakni yang utama adalah cetane number yang menunjukkan ignition quality atau kualitas pembakaran bahan bakar dalam ruang bakar. Semakin tinggi cetane number maka semakin tinggi kualitas bahan bakar diesel tersebut, tutup Dzakky.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H