Mohon tunggu...
Mohamad Endy Yulianto
Mohamad Endy Yulianto Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

chemical

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Vokasi Undip Kembangkan Bahan Bakar Jet dari Sampah Plastik

10 November 2024   22:22 Diperbarui: 10 November 2024   22:34 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa dan Dosen Prodi TRKI Vokasi Undip/dokpri

Tiga mahasiswa dari Program Studi Teknologi Rekayasa Kimia Industri (TRKI), Sekolah Vokasi, Universitas Diponegoro setelah berhasil meraih prestasi gemilang dalam kompetisi CEPTION (Chemical Engineering Paper Competition) 2024, saat ini mengembangkan penanganan limbah plastik berkelanjutan. Tim yang berhasil sebagai Juara Umum 2 sekaligus mendapatkan penghargaan Best Presentation terdiri dari Dzikri Mahesa, Akbar Arsyadani, dan I Gusti Ngurah Satya, dengan dosen pembimbing Mohamad Endy Yulianto.

Karya ilmiah Tim dari TRKI tentang limbah plastik Polypropylen sebagai Fuel Oil dengan Metode Pirolisis, saat ini telah dikembangkan dengan menggunakan katalis berupa nano.

Dzikri menyampaikan bahwa pirolisis nano katalitik sampah plastik perkotaan dapat berfungsi sebagai sarana dalam memelihara alam ramah lingkungan dari polutan plastik yang tidak dapat terurai. Sampah plastik sekaligus juga diubah sehingga menghasilkan sejumlah besar bahan bakar cair yang dibutuhkan untuk industri transportasi.

Rendahnya kualitas bahan bakar cair yang dihasilkan seringkali menjadi tantangan mendasar dalam pirolisis limbah plastik. Namun demikian persoalan krusial ini dapat diatasi dengan mengembangkan katalis zeolit, ujar Dzikri.

Sementara itu Akbar mengungkapkan bahwa kelemahan medasar katalis zeolit Y terletak pada ukuran porinya yang relatif kecil. Hal ini menyebabkan hanya molekul-molekul senyawa polimer yang ukurannya kecil yang mampu mendifusi ke dalam katalis.

Untuk mengatasi keterbatasan ini, pengembangan inovatif telah diupayakan dengan menggunakan tembaga (Cu) sebagai pelapis permukaan zeolit. Komposit tembaga dan oksidanya, dibungkus dengan penyalut nanokarbon yang telah dimasukkan ke dalam permukaan zeolit, terang Akbar

Satya, juga menambahkan bahwa komposit ini memiliki sifat yang mirip dengan logam mulia dan memiliki kerapatan dengan transfer elektronnya yang tinggi.

Karakteristik bahan bakar yang dihasilkan dari pengembangan katalis ini diprediksi berupa bahan bakar cair yang dimungkinkan bisa dipisahkan menjadi tiga fraksi yakni bensin, bahan bakar jet, dan solar, tutup Satya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun